Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Aksi penyerangan acara keluarga di Solo ternyata digerakkan oleh seseorang.
Pelaku mengabari rekan-rekannya via WhatsApp.
Sementara sosok penggerak tersebut kini masih buron.
Polisi melakukan rekonstruksi kasus penyerangan dan penganiayaan di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Kamis (17/9/2020).
Dari rekonstruksi yang diikuti TribunSolo.com, diketahui penyerangan tersebut digerakkan oleh seorang DPO berinisial R.
Adapun R melakukan pemantauan dan mengabarkan rekan-rekannya jika ada kegiatan yang mereka anggap tidak sesuai dengan ajaran agama.
Para pelaku sebelum melakukan aksinya sempat melakukan klarifikasi soal acara dengan ketua RT.
Namun, ketua RT tidak mengetahui berkaitan acara tersebut.
Kemudian pada R dan Ketua RT datang ke kediaman korban.
Namun di tengah jalan R pamit untuk pergi.
Baca: Polisi Rekontruksi Kasus Penyerangan Keluarga Umar Assegaf di Pasar Kliwon Solo
Baca: Kronologi 10 Pesilat di Sukoharjo Diserang Kelompok Tak Dikenal, Diduga Sudah Diincar Sebelumnya
Ternyata R memberikan kabar pada pelaku lainnya lewat WhatsApp (WA).
Setelah itu, kelompok R datang dan memaksa masuk ke rumah korban namun dihalau pihak kepolisian.
Bahkan, Kapolresta Solo pada massa itu, Kombes Pol Andy Rifai juga turun lapangan dan meminta massa membubarkan diri.