Karena tidak kunjung pulang ke rumah saat tengah malam, sang istri Ni Luh Y (20) dan mertuanya, I Nyoman S (57) berusaha mencari keberadaan KW.
"Saat itu mereka (Y dan S) mencari keberadaan KW di sekitar lingkungan rumahnnya di Jalan Rama, Semarapura," ungkap Suparta.
Istri KW, Ni Luh Y lalu berinisiatif mencari keberadaan suaminya ke sebuah proyek bangunan yang berada di depan rumahnya.
Saat mengeceknya dengan membawa senter yang berasal dari handphone-nya, Y menemukan suaminya sudah dalam keadaan leher tergantung dengan kain kamen bermotif batik.
Y yang dalam keadaan shock melihat suaminya tergantung, lalu memanggil saksi lainnya.
Orang tua KW pun lalu melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Petugas medis yang datang untuk mengevakuasi tubuh KW, datang dengan APD lengkap.
PNS itu dinyatakan meninggal dunia ketika diperiksa oleh tim medis di TKP.
"Sementara diduga KW nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena mengalami depresi," jelas Suparta.
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Berikut daftar layanan konseling yang bisa Anda kontak maupun untuk mendapatkan informasi seputar pencegahan bunuh diri:
Gerakan "Into The Light"
Facebook: IntoTheLightID
Twitter: @IntoTheLightID
Email: intothelight.email@gmail.com
Web: intothelightid.wordpress.com
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul PNS Gantung Diri di Klungkung, KW Sudah Lama Alami Gangguan Jiwa