TRIBUNNEWS.COM - Aksi penolakan UU Cipta Kerja di Palembang, Sumatera Selatan berlangsung ricuh.
Akibatnya, dua mobil patroli keamanan objek vitak (Pam Obvit) dan Provost milik Polrestabes Palembang hancur dirusak massa.
Bahkan puluhan motor milik wartawan dan polisi yang ada di depan pagar Gedung DPRD Sumatera Selatan juga ikut dirusak.
Baca: Demo Omnibus Law Selesai, Mahasiswa Asal Papua: Sampah Ini Kami yang Bawa, Kami yang Harus Bersihkan
Pantauan Kompas.com di lapangan, kericuhan itu awalnya terjadi di depan halaman kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan.
Massa yang dipukul mundur oleh petugas akhirnya lari ke Jalan POM IX.
Sepeda motor yang sedang terparkir di depan pagar pun menjadi sasaran.
Begitu juga dengan dua mobil patroli milik polisi ikut hancur dilempari batu.
Massa lalu menjungkirbalikkan mobil Pam Obvit yang teparkir di luar pagar.
Baca: Tameng Jebol, Polisi Ada di Tengah Amukan Massa Demo UU Cipta Kerja dari Segala Arah: Kami Dikepung
Kericuhan berlangsung sekitar 1 jam. Massa aksi dan polisi pun sempat saling berhadapan.
Para mahasiswa lalu melempari petugas dengan batu. Lemparan itu dibalas dengan gas air mata oleh polisi.
Kapolrestabes Palembang Kombes Anom Setiyadji mencoba menenangkan massa dengan pengeras suara.
"Tolong hentikan, kalian tidak akan saya tangkap, tolong hentikan," kata Anom.
Meski sempat berlangsung alot, mahasiswa pun akhirnya masuk untuk berdamai dengan petugas. Kemudian, mereka mendekat dan mencoba bersalaman dengan polisi yang ada di sana.
"Tolong semuanya tenang, semuanya tahan emosi," ujar Anom.
Setelah massa berhasil tenang, mahasiswa yang ada di luar pagar tetap berorasi.
Mereka memblokade Jalan POM IX dengan membakar ban bekas.
Polisi pun masih tetap menahan diri dan tak membubarkan massa.
Selepas magrib, massa akhirnya membubarkan diri dan api yang ada di Simpang Lima dipadamkan oleh polisi. (Kompas.com/Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demo di Palembang Ricuh, 2 Mobil Polisi Terbalik, Puluhan Motor Rusak"