News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

UU Cipta Kerja

Wanita Rambut Merah di Tengah Demo Omnibus Law Sumsel Traktir Para Mahasiswa: Aku Bukan Istri Polisi

Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua orang yang mengenakan baju putih dan berambut merah tiba-tiba muncul ketika mahasiswa menggelar demo di halaman kantor Gubernur Sumsel, Jumat (9/10/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Di tengah demo menolak omnibus law di halaman Kantor Gubernur Sumatera Selatan, muncul dua sosok berambut merah dan berbaju putih.

Di antaranya adalah seorang wanita yang bicara dengan pengeras suara, Jumat (9/10/2020).

Wanita dengan penampilan nyentrik itu mengajak para demonstran yang didominasi mahasiswa untuk tidak bertindak anarki.

Ia bahkan mentraktir para demonstan yang ada di sana.

Baca: Prihatin atas Demo Besar Terjadi Saat Pandemi, Doni Monardo: Risiko Besar bagi Keluarga di Rumah

Baca: Wanita Rambut Merah di Tengah Demo Omnibus Law Sumsel Traktir Para Mahasiswa: Aku Bukan Istri Polisi

"Aku bukan polisi, aku bukan istri polisi, anak aku tidak ada yang polisi. Keluarga aku tidak ada yang polisi, tapi jangan mahasiswa sampai bentrok dengan polisi."

"Polisi itu hanya menjalankan tugas, mereka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Jadi aku minta, jangan bentrok sama polisi ya," kata perempuan tersebut dengan pengeras suara.

Dengan celotehnya, perempuan tersebut mempersilakan mahasiswa mengambil makanan dan minuman yang dijual pedagang di sekitar lokasi aksi.

Mahasiswa disuruh makan dan minum secara gratis.

Semua makanan dan minuman yang diambil mahasiswa dibayar oleh wanita ini. 

Baca: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Menyisakan Fasilitas Publik Rusak & 398 Ton Sampah

Baca: Polisi Pidanakan 4 Terduga Pelaku Kericuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja di Malioboro

"Aku tahu, kalau perut lapar, haus pasti bawaannya marah. Jadi, makan, minum biar kau yang bayar semuanya," teriak perempuan tersebut.

Teriakan perempuan tersebut menggunakan pengeras suara, membuat mahasiswa yang ada di depan gerbang kantor Gubernur Sumsel mendatangi perempuan yang menyuruh mereka mengambil makanan dan minuman. .

Saat mahasiswa mengambil makanan dan minuman, perempuan berbaju putih ini kembali berteriak menggunakan pengeras suara yang dibawanya.

"Sudah makan, sudah minum semua. Janji, aksi ini jangan anarki ya. Janji ya, jangan anarkis," tutupnya sambil membayar makanan dan minuman yang telah diambil sejumlah mahasiswa. (TribunSumsel.com/M. Ardiansyah)

Baca: Prihatin atas Demo Besar Terjadi Saat Pandemi, Doni Monardo: Risiko Besar bagi Keluarga di Rumah

Baca: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Ricuh, 18 Pos Polisi dan 16 Halte Rusak Parah

Janji Gubernur Sumsel

Gubernur Sumsel Herman Deru menemui ribuan massa yang menggelar aksi demo menolak disahkannya Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja, Jumat (9/10/2020).

Di bawah guyuran rintik hujan, Deru berujar akan menyampaikan aspirasi yang digelar melalui aksi tersebut.

"Mengenai apa yang kalian minta, tentu kita pelajari. Perasaan kita sama, apa yang dirasakan juga sama. Saya akan sampaikan baik kepada presiden maupun DPR RI," ujarnya.

Di hadapan ribuan massa dari aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Sumsel, gubernur mengatakan masih ada waktu untuk menyampaikan penolakan terhadap undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.

"Masih ada kesempatan. Kalian cerdas, menyampaikan aspirasi disaat yang tepat," ujarnya yang disambut tepuk tangan gemuruh dari para pendemo.

Tak cukup sampai disitu, Herman Deru juga berjanji siap memfasilitasi perwakilan mahasiswa untuk berangkat ke Jakarta.

Baca: Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta Ricuh, 18 Pos Polisi dan 16 Halte Rusak Parah

Baca: Gerakan Sosial, Teuku Wisnu Sediakan Ambulance Untuk Korban Demo di Malang

Dengan tujuan agar mahasiswa dapat menyampaikan secara langsung penolakan terhadap undang-undang omnibus law cipta kerja kepada pemerintah pusat.

"Mari kita kawal peraturan undang-undang itu agar undang-undang tidak berlaku. Dan saya siap untuk memfasilitasi perwakilan kalian berangkat ke Jakarta. Sampaikanlah aspirasi kalian secara langsung," ujarnya.

Sebelumnya, sempat terjadi kericuhan pada aksi kali ini.

Keributan pecah saat Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya yang mewakilkan gubernur, menemui pendemo yang tetap menggelar aksi meski diguyur hujan deras.

Tepatnya ketika ia secara gamblang mengatakan, belum membaca secara rinci draft undang-undang cipta kerja yang sudah disahkan DPR RI.

"Yang pasti kami akan segera menggelar rapat bersama forkompimda untuk menyampaikan aspirasi adik-adik sekalian. Tapi sampai sekarang saya pun belum membaca secara rinci draft undang-undang cipta kerja," ujarnya.

Baca: Kondisi Terkini Kapolres Metro Tangerang yang Wajahnya Dilempari Batu Saat Demo Kemarin

Mendengar jawaban tersebut, massa terpancing emosi dan mendekat maju ke depan.

Sontak hal tersebut langsung direspon tegas oleh Satpol PP provinsi yang juga berjaga-jaga.

Sempat pula terjadi aksi saling dorong antar massa dan satpol pp yang membawa kayu.

Tampak beberapa orang dipukul mundur saat kericuhan terjadi.

Sementara itu Mawardi Yahya langsung diamankan dari lokasi demo.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah ada korban atas kejadian tersebut. (TribunSumsel.com/Shinta Dwi Anggraini)

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Muncul Sosok Wanita Berambut Merah di Lokasi Demo, Larang Mahasiswa Anarki dan Traktir Makan dan Gubernur Sumsel Ajak Mahasiswa Kawal UU Omnibus Law Agar Tidak Berlaku, Ini Janjinya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini