TRIBUNNEWS.COM - Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, kembali mengalami peningkatan aktivitas, Kamis (15/10/2020).
Kali ini Gunung Sinabung mengalami aktivitas berupa guguran lawa sejauh 1.000 meter.
Untuk arah luncuran guguran ini mengarah ke Tenggara dan Timur gunung.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap bahaya Gunung Sinabung.
Saat dikonfirmasi, Ketua tim tanggap darurat Gunung Sinabung Nugraha Kartadinata menjelaskan aktivitas guguran lava ini terjadi sekira pukul 13.17 WIB.
"Barusan terjadi aktivitas guguran dengan arah Tenggara-Timur pada pukul 13.17 WIB, dengan jarak luncur sejauh 1.000 meter," ujar Nugraha, saat ditemui di Pos PGA Sinabung, Jalan Kiras Bangun, Simpangempat, Kamis.
Ketika ditanya perihal riwayat aktivitas guguran, dirinya mengatakan pihaknya beberapa hari terakhir sudah melihat adanya aktivitas ini.
Baca juga: Harimau Sumatera Muncul di Area Jalur Pendakian Gunung Sibayak Tana Karo
Baca juga: Diguyur Hujan, Banjir Lahar Dingin Ancam Masyarakat di Bantaran Sungai Kaki Gunung Sinabung
Namun, untuk hari ini memang aktivitas guguran ini terpantau yang paling besar dari hari-hari sebelumnya.
"Sudah terekam beberapa kali, namun ini yang cukup besar. Setiap hari bisa ada empat sampai enam kali, sering kali gugurannya itu tidak terlihat secara visual karena gunung sering kali tertutup oleh kabut," ungkapnya.
Dengan adanya peningkatan aktivitas ini, dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Gunung Sinabung.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat, agar tidak memasuki zona larangan yang telah disepakati sejak lama.
Yakni, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
(Kompas.com: Kontributor Karo, Hendri Setiawan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gunung Sinabung Kembali Mengalami Guguran Lava Sejauh 1.000 Meter"