TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi Sekolah Luar Biasa (SLB) di Blora, Jawa Tengah menjadi korban rudapaksa.
Bahkan, siswi penyandang tunarungu sekaligus tunagrahita tersebut saat ini tengah hamil 5,5 bulan.
Namun, polisi menemui kesulitan dalam mengungkap pelaku.
Sampai saat ini, aparat belum mengantongi petunjuk jelas terkait sosok pelaku.
Baca juga: Kenal di Facebook, Pemuda di Muba Ini Rudapaksa dan Peras Gadis di Bawah Umur
Kasatreskrim Polres Blora, AKP Setiyanto, mengatakan kesulitan dialami pihaknya lantaran korban memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi.
Saat diperiksa, korban didampingi oleh gurunya yang memiliki keahlian dalam berbahasa isyarat.
"Saksi korban tidak bisa bicara cuma kami klarifikasi sebentar karena yang nanya orang yang ahli bahasa isyarat."
"Dalam hal ini gurunya sebagai ahli," kata Setiyanto, Jumat (23/10/2020).
Baca juga: Ditipu dan Dicekoki Miras, Remaja Dirudapaksa 2 Pemuda, Terbongkar dari Kecurigaan Keluarga
Dalam pemeriksaan, korban memberi keterangan melalui gambaran.
Dari situ hanya bisa diterjemahkan bahwa pelaku berciri berkumis dan agak gemuk.
"Dia menggambarkan bahwa yang bersangkutan berkumis, badannya agak gemuk."
"Ciri-ciri yang disebutkan itu saja," ujar dia.
Baca juga: Awalnya Diajak Jalan-jalan, Siswi SMK Ini Dibuat Mabuk lalu Dirudapaksa 7 Pemuda hingga Hamil
Bermodalkan keterangan tersebut, polisi masih belum bisa menyimpulkan.
Oleh karena itu, kepolisian mengambil langkah untuk memeriksa saksi lain dalam penyelidikan kasus ini.
"Penyelidikan lumayan susah karena petunjuknya kurang begitu jelas," kata dia.
(Tribunjateng.com/Goz)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Siswi SLB Korban Rudapaksa di Blora Tunjukkan Ciri Pelaku Gemuk dan Berkumis