TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapatkan kado ulang tahun istimewa dari mantan narapidana kasus terorisme.
Ganjar Pranowo hari ini genap berusia 52 tahun. Kado itu berupa bendera merah putih berukuran 40x60 cm yang dijahit sendiri oleh para eks napi terorisme.
Baca juga: Dirikan Senabung Indonesia, Pemuda Ini Konsisten Bagikan Makanan Gratis
"Selamat ulang tahun pak, ini kado dari kami teman-teman eks napi terorisme yang ada di Yayasan Persadani, sebagai bukti bahwa kami telah kembali ke pangkuan ibu pertiwi," kata Sri Puji Mulyo Siswanto, mantan anak buah Noordin M Top, Rabu(28/10/2020).
Ganjar pun langsung tersenyum, menepuk-nepuk pundak Sri Puji dan mengucapkan terima kasih. Ia kemudian mengajak berbincang Sri Puji.
Ganjar kemudian menanyakan kisah selama tersesat dalam jaringan terorisme sampai kembali sadar, dan meminta masukan agar masyarakat lain tidak terjerumus dalam jurang yang sama.
"Menarik ya, karena kita menemukan saudara-saudara kita yang pernah tersesat dan mereka kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Hari ini, mereka sudah melakukan aktivitas untuk berbagi pengalaman, cerita bagaimana nilai-nilai kemanusiaan, kebangsaan penting untuk dijaga," kata Ganjar.
Sri Puji mengatakan bendera itu sebagai simbol bahwa mantan napi terorisme sudah kembali ke NKRI dan siap memberikan kontribusi pada negara khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Sempat Ditolak di Rumah Sakit, Katarak Nenek Ratmah Kini Bisa Diobati
“Ini lho ada warga bapak yang dulunya 'nakal' sekarang sudah kembali ke NKRI. Kami ingin memberikan kontribusi pada negara khususnya Pemprov Jateng untuk bisa bersinergi dengan program-program yang ada di Jateng," tuturnya.
Warga Genuk Kota Semarang ini menerangkan, dirinya terlibat dalam kegiatan terorisme awalnya karena rasa empati melihat saudara-saudara sesama muslim yang dizalimi. Karena emosional yang tidak terkendali, ia lama-lama masuk ke jaringan itu.
"Kami berharap pak Ganjar bisa menjadi teladan bagi pejabat lain untuk bisa merangkul khususnya kami sebagai teman-teman eks Napiter. Karena dengan cara itu akan lebih efektif menyadarkan mereka. Dan saya pesan pada kawan-kawan yang masih menjadi teroris, coba buka ruang diskusi dan dialog, karena dengan itu pasti akan ada solusi," tutupnya.
Ganjar juga berpesan agar masyarakat berhati-hati jika ada orang yang mengajak untuk memecah belah bangsa.
"Kami bangga banyak anak bangsa yang kembali sadar. Kami harapkan mereka menjadi jurubicara untuk mengkampanyekan bagaimana berbangsa, bernegara dan berpancasila. Kami juga akan mendampingi, akan kami bantu agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan melakukan usaha," pungkasnya.
Selain dari mantan napi terorisme Gubernur dua periode itu juga mendapatkan kado istimewa di hari ulang tahunnya. Diantaranya dari Olivia dan Regina, bocah SD yang pernah menyumbangkan celengannya untuk penanganan Covid-19, kado dari Oma-Oma Yayasan Katolik dan lagu merdu dari difabel asal Rembang, Clarissa Kusumaning.