Saat perampokan terjadi, resepsionis memberikan uang yang diminta SD sambil menodongkan senjata berbentuk pistol itu.
"Dikasih, ya sekitar Rp 7 jutaan, sekitar segitulah belum pasti (yang ada di kasir)," ujarnya.
Saat itu, petugas resepsionis langsung syok karena ditodong senjata.
"Resepsionisnya syok," ujarnya.
Hasil Pemeriksaan Polisi
Kapolsek Kelapa Dua, AKP Muharram Wibisono Adipradono, menyampaikan, hasil pemeriksaan sementara, SD diduga mengidap gangguan jiwa.
Hal itu berdasarkan keterangan SD yang mengakui tengah menjalani perawatan di psikiater.
"Ya jadi dugaan awal memang dari keterangan yang bersangkutan (mengidap gangguan jiwa) dan juga kalau kita mau melihat dari aksinya itu ketika dia datang ke parkiran dia langsung menenteng senjata kemudian juga di hotel Fame tersebut memang dari keterangan seperti itu, tentunya kita harus dalami lagi, dan pastikan kalau memang yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa dibuktikan dengan keterangan medis yang bisa dipertanggungjawabkan," paparnya.
Selain itu, Muharram mengatakan, senjata berbentuk pistol yang dibawa pelaku merupakan airsoft gun.
"Ya betul untuk pelaku membawa senjata namun bukan senjata api, jadi senjata yang dibawa ini adalah airsoft gun yang di mana dilakukan penodongan dengan menggunakan senjatanya tersebut," ujarnya. (TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kesaksian Sekuriti Soal Rampok Bersenjata di Fame Hotel, Pelaku Tak Seperti Gangguan Jiwa