TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN - Nazwa binti Telson (8) dan Madsun bin Telson (5) terseret ombak di Perairan Tawau Malaysia, Jumat (30/10/2020).
Jasad Madsun ditemukan tiga hari kemudian jauh dari lokasi awal dirinya terseret ombak.
Jasad bocah asal Malayasia tersebut ditemukan seorang nelayan, Kahar (30) di perairan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (1/11/2020).
Sementara jasad sang kakak ditemukan di sekitar perairan Malaysia.
Baca juga: Coba Selamatkan Anaknya yang Terseret Ombak Ganas, Wanita Ini Ditemukan Terdampar di Pantai
Saat kejadian, dua bocah asal Kampung Bergosong Tawau itu sedang mencari ikan.
Saat sang adik tergelincir dan jatuh, kemudian sang kakak yang berusia 8 tahun mencoba menolang.
Namun, karena kondisi air sedang pasang, mereka berdua hanyut dan hilang.
Liaison Officer (LO) Polri di Tawau Malaysia AKBP Ahmad Fadilan mengatakan pemerintah Malaysia telah mengumumkan hilangnya dua anak tersebut.
Baca juga: Dua Jasad Warga Pacitan Terseret Ombak Saat Mancing Ditemukan
"Dari laporan yang kami terima dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM), adiknya tergelincir jatuh ke laut, lalu kakaknya mencoba menolong, namun keduanya hanyut oleh air pasang saat itu," jelas Ahmad Fadilan.
Ia mengatakan pemerintah setempat mengerahkan kapal Kilat-38 untuk melakukan pencarian.
Jasad balita tersebut di temukan di Pulau Sebatik tepatnya di perairan Tanjung Aru dekat kawasan Unarang yang sudah masuk wilayah perairan Indonesia.
"Staf NIS POL KRI Tawau sudah berkoordinasi dengan Ketua APMM Tawau, Kapten Laut Shiva Kumar. Alhamdulillah, satu korban sudah diserahterimakan dari petugas Pos TNI AL kepada APMM Tawau. Dan satu lagi anak perempuan belum ditemukan," kata dia.
Dari lokasi kejadian, balita tersebut terseret ombak hingga sejauh 10 mil.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dua Pemancing di Pacitan Hilang Terseret Ombak Besar
Hal tersebut dibenarkan oleh Komandan Pos TNI AL Sei Pancang Letda Laut (E) Lilik Susanto.
Ia mengatakan pihaknya menerjunkan tim evakuasi gabungan yang terdiri dari tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan anggota Pos AL Sei Pancang.
"Jasad anak ini dari perairan Tawau, dia terseret ombak sejauh 10 mil dari lokasi kecelakaan di Tawau, saat kejadian, memang ombak pasang dengan skala tertinggi," ujarnya kepada wartawan, Minggu.
Lilik mengatakan tim evakuasi melakukan koordinasi dengan Maritim Malaysia.
Minggu siang sekitar pukul 12.30 Wita, tim mengawal Maritim Malaysia menuju TKP.
Setelah mengevakuasi mayat balita tersebut, tim kembali mengawal Maritim ke perairan Malaysia.
"Kita juga lakukan olah TKP melibatkan Polsek Sebatik Timur sebelum kemudian mengawal aparat Maritim Malaysia kembali," imbuhnya.
Penulis: Ahmad Zulfiqor
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kronologi Balita Terseret Ombak di Malaysia dan Jasadnya Ditemukan di Pulau Sebatik, Hilang Saat Cari Ikan