TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - AM (28), seorang guru ngaji meninggal dunia setelah dibunuh oleh K alias A. Pelaku tak lain adalah suami dari pembantu rumah tangga korban.
K mengaku membunuh AM karena sakit hati lantaran selalu ditagih utang sebesar Rp 1 juta.
Kapolsek Cibinong AKP I Kadek Vemil menjelaskan suami pembantu bu guru ngaji, K alias A merasa sakit hati ditagih utang oleh AM.
"Sakit hati karena sering ditagih utangnya oleh korban," kata AKP I Kadek Vemil pada wartawan.
Menurut I Kadek Vemil, suami pembantu ini dua kali pinjam uang ke bu guru ngaji.
Pertama Rp 500 ribu lalu kembali meminjam seminggu kemudian dengan jumlah yang sama.
"Rp 1 juta namun dua kali pemberian yang pertama Rp 500 ribu awal Oktober lanjut satu mimggu Rp 500 ribu lagi, " kata AKP I Kadek Vemil.
Dari pengakuan suami pembantu, uang tersebut digunakan untuk DP rental mobil untuk pulang kampung.
"Untuk DP mobil rental dan pelaku mau pulang ke Jawa karena ada keperluan, namun setelah pulang pelaku tidak dapat uang di kampung akhirnya minjam lah ke korban.
Suami pembantu ini, kata AKP I Kadek Vemil, memang sudah merencanakan pembunuhan bu guru ngaji.
"Pengakuan pelaku dia sudah merencanakan dari pertengahan bulan kemarin," kata I Kadek Vemil.
I Kadek Vemil menjelaskan pada Minggu (1/11/2020) suami pembantu masuk rumah bu guru ngaji lewat jendela sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat sudah masuk suami pembantu kepergok oleh bu guru ngaji di ruang tamu.
Baca juga: Peran ART dalam Kasus Pembunuhan Bu Guru Ngaji, Sempat Diperiksa Sebelum Suami Pembantu Ditangkap
"Di dalam ada korban dan anaknya, masuk lewat jendela ketemu korban di ruang tamu dibawa ke dapur, di dapur dihabisi nyawa korban dipukul ditendang sampai gigi korban copot," kata AKP I Kadek Vemil.