TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Viralnya penemuan bongkahan batu meteor di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara viral karena dibeli dengan harga fantastis dibantah oleh Jared Collins si perantara.
Sebelumnya Josua Hutagalung (33), pria asal Dusun Sitahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Tapanuli Tengah Sumatera Urara menjadi pemberitaan di beberapa media luar negeri karena batu meteror temuannya.
Tidak tanggung-tanggung, batu yang ditemukan pria yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat peti mati awal Agustus 2020 itu dikabarkan sudah terjual.
Batu ini dibeli oleh seorang kolektor meteor asal Amerika dengan harga yang fantastis, yaitu 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.
"Saya tidak tahu, kalau batu itu terjual dengan harga segitu. Karena saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Sekitar segitu. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan seluler, Rabu (18/11/2020).
Kabar ini dibantah Jared Collins, pria yang disebut sebagai penghubung atau perantara penjualan batu meteor temuan Joshua.
Jared Collins mengklarifikasi berita yang saat ini beredar tentang perkiraan nilai pembelian batu meteorit tersebut, atau ganti rugi yang diberikan atas batu tersebut.
Menurutnya, angka yang disebutkan sama sekali tidak benar dan tidak tepat.
Dijelaskan Jares hika keaslian, nilai sebenarnya adalah kerahasiaan kedua belah pihak, baik Joshua Hutagalung maupun warga Amerika yang tinggal di luar negeri, yang mengambil alih meteor tersebut, berdasarkan kesepakatan bersama.
"Tetapi jumlah yang dibayarkan / diterima bukanlah 200 juta atau harga yang terlalu dibesar-besarkan sejumlah 25 milyar yang dilaporkan di seluruh dunia.
Saat ini tidak ada meteorit dengan nilai seperti itu, dan tentunya tidak ada kolektor yang akan membayar harga tersebut," demikian keterangan Jared Collins dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnewscom.
Kronologi Pembelian Batu Meteor
Jared Collins kemudian menceritakan kronologi pembelian batu meteor dari Joshua.
Jared Collins menyebut dirinya adalah seorang penggemar meteorit yang tinggal di Bali.
Disebutkan, pada 7 Agustus 2020, Jared Collins dihubungi oleh sesama penggemar meteorit yang sedang berada di luar negeri di Amerika, untuk membantunya mendapatkan sebuah meteorit yang jatuh di Sumatera Utara milik Josua Hutagalung.