TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gus Fuad Habib Dimyathi berbagi kenangan bagaimana keduanya diperlakukan sangat hangat oleh almarhum KH. Maimoen Zubair. Hal tersebut diungkapkan saat Ganjar bertandang ke Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, Senin (23/11/2020).
Mulanya Gus Fuad mengisahkan ibunda Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin merupakan santri Tremas. Ikatan emosional itu mengantarkan kedekatan antara Gus Fuad dengan Gus Yasin. Bahkan hal itu juga yang jadi lantaran kedekatannya dengan Mbah Moen.
"Kalau saya sowan ke Al Anwar (Ponpes asuhan KH. Maimoen Zubair) pasti diajak makan berdua sama Mbah Moen. Dan yang lain di suruh nunggu di luar," kata Gus Fuad.
Untuk diketahui, Gus Fuad merupakan pengasuh generasi keenam di Pondok Tremas sejak kali pertama didirikan oleh KH. Abdul Mannan di tahun 1830. Jaringan antara Treman dan Al Anwar pun juga sangat akrab, tidak terkecuali antar pengasuhnya. Maka di saat dua pengasuh itu ketemu, Mbah Moen sebagai yang lebih senior sering menyampaikan wejangan ataupun pesan yang mesti dilakukan.
"Pesan beliau ya seputar keumatan, persatuan dan kenegaraan,” katanya.
Melengkapi kisah dari Gus Fuad, Ganjar juga menuturkan awal-awal pertemuannya dengan Mbah Moen. Terlebih setelah dirinya dilantik bersama Gus Yasin, putra Mbah Moen, untuk memimpin Jawa Tengah.
"Beberapa Minggu sebelum beliau wafat saya sempat sowan beliau. Ya seperti biasanya, setelah acara saya mau pamit pulang. Tapi sama beliau ditahan dan diajak masuk ke rumah beliau," kata Ganjar.
Di dalam rumah, lanjut Ganjar, Mbah Moen sempat ngajak ngobrol beberapa saat. Tidak berselang lama, beliau hendak menunaikan salat ashar.
"Dan saya diajak beliau salat jamaah berdua di kamar beliau," kata Ganjar.
Dua kisah tersebut jadi bagian dari sekian cerita yang dituturkan oleh Ganjar Pranowo dan Gus Fuad Habib Dimyathi, di hadapan Yudi Sumbogo dan Isyah Ansori calon Bupati Pacitan. Setelah saling bercerita, mereka kemudian keliling ke beberapa asrama yang menampung sekitar 3.500 santri.
"Karena ini masih Pandemi ya tidak semua santri ada di asrama, Mas," kata Gus Fuad kepada Ganjar.
Setelah keliling Ganjar menunaikan salat dzuhur di masjid pondok lalu pamit kepada gus yang semasa muda jadi pengawal KH. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Selain melakukan kunjungan ke Tremas, Ganjar juga sowan ke Ponpes Alfattah Kikil Arjosari Pacitan.