Saat ini ia menjelaskan tim Basarnas masih mengevakuasi warga. Dan hingga saat ini belum ada korban jiwa.
Baca juga: Banjir di Lintas Tebingtinggi-Bajalinggei, Perjalanan Dua Kereta Api Siantar Ekspres Dibatalkan
"Sementara belum ada info korban jiwa, katanya ketinggian air 2 meter. Saya dapatkan langsung dari tim 2-3 meter tinggi airnya. Saat ini warga semua mengungsi, masih proses evakuasi. Sudah ada yang naik ke atap. Sementara negatif korban jiwa," pungkas Hisar.
Banjir besar merendam ratusan rumah warga yang berada di Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Sunggal, Deliserdang, Jumat (4/12/2020) dini hari.
Banjir ini akibat luapan dari jebolnya tanggul di sungai Tanjung Selamat yang biasa disebut warga "Pantai Bokek".
Informasi ini disampaikan seorang warga bernama Deni Marpaung, warga kompleks De Flamboyant nomor I 7, Medan.
Ia menceritakan awal mula kejadian banjir yang membuat warga menunggu evakuasi.
Kata Deni, ada sekitar 12 orang dini hari tadi menunggu evakuasi di sebuah jembatan di Tanjung Selamat, Medan.
"Pokoknya kami tadi di jembatan ada sekitar 12 orang. Yang naik ke perahu 8 orang. Sisa 4 orang. Waktu kami jemput, enggak tarik," katanya.
Dikarenakan perahu sampan yang digunakan untuk mengevakuasi tidak muat.
Deni mengatakan, warga yang tidak sempat dievakuasi tadi diduga hanyut terbawa arus banjir.
"Yang hanyut saya lihat ada ibu-ibu gendong bayi dan kakak-kakak gendong anjing. Ada 1 kakak-kakak atau anak gadis pakai jilbab," katanya lagi.
Dini hari itu, Deni dan warga lainnya diselamatkan tim Basarnas Kota Medan.
"Saya berenang. Begitu dekat tim SAR langsung naik aku. Ada juga yang dijemput di atas kandang ayam. Begitu evakuasi warga yang di jembatan, perahu gak tarik. Sudah masuk air.
Hingga saat ini, Tribun-medan.com masih mencari tahu nasib ibu-ibu menurut saksi mata ini.