TRIBUNNEWS.COM - Gibran Rakabuming Raka menyoroti keberadaan Solo Utara yang saat ini belum banyak tersentuh pembangunan.
Gibran mengaku bakal memperhatikan keberadaan Solo Utara saat ditanya panelis mengenai pembangunan insfratuktur.
"Saya ingin solo utara ini digarap, tidak hanya di pusat kota saja, saya ingin disana dibangun pusat perdagangan dan ekonomi," katanya.
"Kami ingin membangun Central Business District (CBD)," pungkas Gibran.
Gibran mencontohkan Solo Utara bakal semaju Palur, Colomadu dan Kartasura.
Baca juga: Putra Amien Rais Dukung Anak Sulung Joko Widodo di Pilkada Solo, Gibran Rakabuming: Tambah Semangat
"Kita ingin solo utara lebih maju lagi, nanti akan ada pengaspalan dan pengadaan air bersih. Karena selama blusukan masalahnya itu," paparnya.
Selain itu, untuk mengurai kemacetan Gibran mengusulkan daerah palang Joglo dibangun flyover.
Sementara itu lawannya, Bagyo Wahono mengaku bakal membangun beberapa insfratuktur.
Diantaranya jalang layang, kereta bawah tanah dan sungai bawah tanah.
Bagyo beralasan pembangunan tersebut dapat mengurai kemacetan secara sifnifikan.
"Kita ingin jalan layang, kereta bawah tanah dan sungai bawah tanah," ungkapnya.
"Pada jaman keraton jaman dulu sudah ada. itu bisa mengurai kemacetan. Itu akan kita rembug bareng dan akan kita sinergikan," terangnya.
Saling sindir
Debat kedua Pilkada Solo 2020 antara calon Wali Kota Gibran Rakabuming Raka dan Bagyo Wahyono, Kamis (3/12/2020), sempat diwarnai saling lempar komentar yang panas.
Satu momen panas itu terekam jelang debat berakhir.
Baca juga: Profil Bagyo Wahono, Rival Gibran di Pilkada Solo, Penjahit yang Didukung Yayasan Surya Nuswantara
Di satu segmen, Gibran bertanya ke rivalnya bagaimana cara membuat sungai bawah tanah dan dari mana Bagyo bisa mendapat dana untuk pembangunan itu.
Gibran mengingatkan, pembangunan ini tidak semudah yang dibayangkan.
Ia mengambil contoh, untuk mewujudkan hal ini maka harus dilihat dulu jenis tanah di Solo.
Tanah di Kota Solo, kata Gibran, tidak bertekstur bebatuan seperti halnya sungai bawah tanah yang diwujudkan Jepang.
Mendengar jawaban tersebut, Bagyo menjawab dengan nada tinggi.
Ia mengatakan, untuk tidak mengecilkan program yang dibawa pihaknya.
Dia berpendapat bahwa orang kecil juga memiliki Konsultan.
"Jangan mengecilkan mas (Gibran) kita (sebagai) wong cilik, bukan cuma Mas Gibran yang punya konsultan. Kita wong cilik juga punya !" kata Bagyo dengan nada tinggi.
Bagyo kemudian melanjutkan jawabannya.
Menurut dia, program sungai bawah tanah bisa diwujudkan dan akan dipakai untuk fungsi jangka panjang.
Gibran Sempat Gemas
Sebelumnya, Gibran terlihat gemas saat menanggapi pertanyataan dari Calon Wali Kota Solo nomor urut 2 Bagyo.
Hal tersebut terjadi saat ada pertanyaan dari masyarakat, bagaimana memberdayakan masyarakat untuk memperkokoh NKRI.
Menjawab pertanyaan tersebut, Bagyo mengatakan, nanti akan menjadi kesepakatan bersama bagi masyarakat, terumata kelompok Tikus Pithi, kelompok masyarakat yang mendukung Bagyo.
Mereka akan menampung aspirasi dari masyarakat.
Menanggapi pernyataan tersebut, Calon Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa, kemudian mengingatkan pasangan Bajo, bila yang ditanya masyarakat adalah langkah konkret.
Setelah Teguh bicara, tiba-tiba Gibran menambahkan.
"Pak, yang kita pingin tahu itu program konkretnya, bukan tikus puthinya, maaf ini, ngapunten," kata Gibran, sambil sedikit tersenyum dan membungkukkan badan ke arah Bagyo.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Debat Pilkada Jilid Dua, Gibran Janjikan Bangun Solo Utara Jadi CBD, Bagyo Ingin Kereta Bawah Tanah