Dalam perbincangan tadi, kata Acep, masyarakat tak perlu resah dengan kejadian yang menyerang hewan ternak milik warga.
"Karena untuk penyebab kematian hewan ternak kambing, ini sudah diketahui hewan buasnya," katanya.
Dari kejadian ini, kata Acep, pemerintah sudah menginstruksikan kepada lapisan masyarakat.
"Untuk melaksanakan pengawasan lingkungan dengan menjalankan Siskamling," katanya.
Baca juga: Ajag Kembali Serang 15 Kambing dan Satu Anak Sapi Milik Warga di Kuningan
Sebab, kata dia, dengan cara pelaksanaan Siskamling.
"Ini salah satu mengurangi serangan dan gangguan lingkungan, termasuk ajag atau anjing liar tersebut," katanya.
Disamping itu, lanjut Acep, dalam beberapa waktu kedepan akan dilakukan penyisiran untuk melakukan perburuan.
"Kami sudah kordinasi sebelumnya dengan Perbakin dan besok tanggal 27 Desember, Kapolres akan pimpin langsung perburuan hewan buas tersebut," katanya.
Mengenai korban sekaligus peternak mandiri, kata Acep, ini sudah menjadi catatan.
"Kami sudah rangkum data pemilik kambing yang mati diserang ajag tersebut," katanya.
Menindaklanjuti program bantuan, kata Acep lagi, mudah mudahan ini bisa segera di realisasi.
"Bulan Januari 2021 tahun depan, peternak bisa mendapat bantuan langsung," ujarnya.
Mengenal ajag
Dilansir dari dishut.jabar.go.id, Ajag atau Cuon alpinus adalah anjing hutan yang hidup di dataran Asia.