TRIBUNNEWS.COM - Peristiwa pembuangan bangkai babi di sungai daerah Klaten meresahkan warga.
Pelaku pembuangan babi pun sudah ditangkap Satreskrim Polres Klaten.
Kasubag Humas Polres Klaten Iptu Nahrowi, membenarkan hal ini saat ditemui TribunSolo.com, Minggu (3/1/2021).
Baca juga: Dua Ekor Babi Milik Warga Tabanan Mati Secara Misterius dengan Usus Terburai, Polisi Turun Tangan
Namun pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih jauh.
"Ya benar, tapi terduga masih dalam pengembangan," kata Iptu Nahrowi, Minggu (3/1/2021).
Kasus pembuangan bangkai babi ini meresahkan masyarakat Klaten.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten Widiyanti mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke lapangan pada bulan November 2020 lalu.
Dan pengecekan bangkai babi yang dibuang di sungai itu baru keluar beberapa hari yang lalu.
"Kami telah memeriksa kematian ternak babi di daerah Jogonalan beberapa waktu lalu," katanya.
"Investigasi pada pertengahan bulan November oleh DPKPP bersama Balai Besar Veteriner," jelasnya.
Dari hasil pengecekan itu, pihaknya menemukan adanya babi yang positif terserang virus ASF tersebut.
Baca juga: Gadis 16 Tahun Dirudapaksa 8 Orang Termasuk Remaja 14 Tahun, Dicekoki Obat Penenang Dosis Tinggi
Meskipun begitu, ia tidak merinci berapa ekor jumlah babi yang terserang virus itu.
"Hasilnya baru seminggu yang lalu kita terima. Penyebab kematiannya adalah positif African Swine Fever (ASF)," jelas Widi.
Padahal obat dari virus ASF belum ditemukan. Sehingga cukup berbahaya membuang bangkai babi itu sembarangan.