TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama Toni Apriansyah (30) nekat mengakhiri hidupnya setelah tertular Covid-19 dari bosnya.
Pria di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung itu dinyatakan reaktif Covid-19.
Ia ditemukan tewas gantung diri saat menjalani isolasi mandiri.
Toni merupakan warga Kelurahan Selindung, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung.
Baca juga: Diduga Stres karena Hamil, Perempuan 20 Tahun Ditemukan Tewas Gantung Diri
Menurut polisi, jasad korban ditemukan pertama kali oleh sepupunya Riko sekitar pukul 06.30 WIB di dapur.
Dugaan sementara polisi, korban mengalami depresi saat menjalani karantina tersebut.
"Diduga karena depresi," kata Kasat Reskrim Polres Pangkalpinang, AKP Adi Putra Sabtu (9/1/2021).
Diduga tertular saat bekerja
Korban diketahui bekerja sebagai sopir Kepala Cabang Bank BTN yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 usai jalani rapid test antigen pada 29 Desember 2020.
Baca juga: Ario Puntung Tega Tikam Kekasihnya hingga Tewas Gara-gara Korban Mengajak Menikah karena Hamil
Sekretaris Satgas Covid-19 Babel Mikron Antariksa mengatakan, setelah itu korban juga langsung diminta jalani tes.
Saat itu, korban menjalani pemeriksaan medis di RSUD Depati Hamzah dan diketahui ada pneuomonia yang mengarah pada Covid-19.
Petugas lalu meminta korban jalani isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, rumah sakit saat itu dalam kondisi penuh.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
(Kompas.com/Heru Dahnur)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Isolasi Mandiri, Pria Ini Diduga Depresi"