Laporan Wartawan Tribun Jogja Maruti Asmaul Husna
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat, Gunung Merapi meluncurkan lava pijar sebanyak 128 kali dalam sepekan terakhir.
Arah luncuran lava pijar ke hulu Kali Krasak dengan jarak maksimal 900 meter.
"Dalam satu minggu ini guguran lava pijar teramati sebanyak 128 kali dengan jarak luncur maksimal 900 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, melalui keterangan resminya, Jumat (15/1/2021).
Dalam minggu ini, awan panas guguran terjadi sebanyak 2 kali dengan jarak luncur maksimal 600 meter arah barat daya ke hulu Kali Krasak dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 45 mm dan durasi 120 detik.
Selain itu, analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor barat daya tanggal 14 Januari terhadap tanggal 7 Januari 2021 menunjukkan adanya perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan perkembangan kubah lava baru.
Baca juga: Update Terkini Aktivitas Gunung Merapi Rabu Pagi: Terjadi 46 Kali Gempa Guguran
"Kubah lava baru yang selanjutnya disebut sebagai kubah lava 2021 berada di sektor barat daya Gunung Merapi di sekitar tebing Lava-1997. Pada tanggal 14 Januari 2021 volume kubah lava terukur sebesar 46.766 m3 dengan laju pertumbuhan sekitar 8.500 m3/hari," papar Hanik.
Berdasarkan aktivitas kegempaan, intensitas kegempaan internal Gunung Merapi pada minggu ini menurun signifikan dibandingkan minggu lalu sedangkan gempa RF yang mencerminkan aktivitas guguran lava dari erupsi cenderung tinggi.
Dalam minggu ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 2 kali awan panas guguran (AP), 208 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 803 kali gempa Fase Banyak (MP), 1.056 kali gempa Guguran (RF), 172 kali gempa Hembusan (DG), dan 16 kali gempa Tektonik (TT).
Sementara, deformasi atau penggembungan tubuh Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan electronic distance measurement (EDM) pada minggu ini menunjukkan adanya laju pemendekan jarak sebesar 6 cm/hari.
"Dalam dua minggu ini laju pemendekan jarak menunjukkan penurunan yang signifikan," ungkap Hanik.
Baca juga: Link Live Streaming Kondisi Gunung Merapi Terkini 11 Januari 2021, Keluarkan 26 Kali Lava Pijar
Hanik menambahkan, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 60 mm/jam selama 80 menit di Pos Babadan pada 12 Januari 2021 dan dilaporkan terjadi penambahan aliran di Kali Gendol.
Secara visual, cuaca di sekitar Gunung Merapi minggu ini umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah. Tinggi asap maksimum 650 meter teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada 11 Januari 2021 pukul 05.00 WIB.
Potensi bahaya
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, Hanik menyimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km," imbuh Hanik.
"Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," sambungnya. (Tribunjogja/Maruti Asmaul Husna)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Sepekan Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar 128 Kali