TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BPBD Kabupaten Mamuju mencatat 3 korban meninggal dunia dan 24 orang luka-luka akibat gempa bumi yang mengguncang Mamuju Sulawesi Barat.
Sementara itu sebanyak 2.000 warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Sedangkan kerugian material berupa kerusakan, antara lain Hotel Maleo dan Kantor Gubernur Sulbar mengalami rusak berat (RB).
Jaringan listrik masih padam pascagempa.
Sementara itu BPBD Majene menginformasikan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju (akses jalan terputus), sebanyak 62 unit rumah rusak (data sementara), 1 unit Puskesmas (RB) dan 1 Kantor danramil Malunda (RB).
Merespon kondisi ini, BPBD setempat melakukan penanganan darurat, seperti penanganan korban luka, evakuasi, pendataan dan pendirian pos pengungsian.
Kebutuhan mendesak saat ini berupa sembako, selimut dan tikar, tenda keluarga, pelayanan medis dan terpal.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majene menginformasikan warganya merasakan gempa kuat selama 5 hingga 7 detik.
Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik.
Kepanikan membuat mereka ke luar rumah.
Laporan yang diterima Pusat Pengendali Operasi BNPB pada dini hari tadi menyebutkan, masyarakat masih berada di luar rumah mengantisipasi gempa susulan.
Hal serupa dirasakan warga Kabupaten Polewali Mandar.
Baca juga: Gempa M 6.2 Guncang Sulawesi Barat, RS Mitra Manakkara Ambruk, 6 Orang Terjebak Reruntuhan
Berdasarkan rilis Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati yang diterima Tribunnews menyebutkan, BPBD setempat menginformasikan gempa dirasakan warga cukup kuat sekitar 5 hingga 7 detik.
Guncangan memicu kepanikan hingga ke luar rumah.