TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota TNI, Sersan Satu (Sertu) Palemba kembali menceritakan detik-detik ketika gempa mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) lalu.
Saat itu dirinya tengah berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jalan Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Di rusun tersebut, Sertu Palemba tidak sendirian.
Ia mendapat kunjungan dari keluarganya yang terdiri dari Juhida istrinya dan kedua anaknya Muh Andra Palemba dan kedua adik Andra.
Baca juga: Data Terbaru Korban Gempa Sulbar per 17 Januari 2021: 56 Orang Meninggal dan 826 Luka-luka
Mereka terlelap dalam tidur saat gempa terjadi.
Juhida terbangun saat mendengar suaminya berteriak Allahuakbar ada gempa... Allahuakbar ada gempa...
"Saya dengar suami saya bilang Allahuakbar ada gempa. Saya bangun dan bangunan dari atas langsung runtuh," ujarnya.
Sertu Palemba yang melihat reruntuhan bangunan dari atas langsung menjadi tameng untuk istri dan anak-anaknya.
Tangannya langsung menarik istri dan anak-anaknya dan mendekapnya sangat kuat.
Puing-puing bangunan berjatuhan dari atas mengenai punggungnya.
Ia sekuat tenaga menahan puing bangunan agar tidak mengenai istri dan anak-anaknya.
Namun, ada puing bangunan yang lolos mengenai anak pertamanya, Muh Andra Palemba (14).
Baca juga: Akses Jalan Sulit, Pengungsi Gempa Majene di Desa Sambabo Belum Terima Bantuan
Andra tertimpa reruntuhan setelah bapaknya berjuang melindungi mereka.
Sayangnya, nyawa Andra tidak terselamatkan.