TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah pohon jeruk di Desa Selorejo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang yang sudah puluhan tahun ditanam dirusak.
Hal ini terkait konflik sewa lahan petani yang semakin memanas.
Sehingga nasib petani jeruk yang menyewa lahan kian tidak memiliki kejelasan.
Belum mendapat solusi atas polemik legalitas sewa lahan dengan Pemdes Selorejo, kini para petani jeruk malah menerima kenyataan pahit.
Pasalnya puluhan tanaman jeruk tiba-tiba dirusak dengan cara ditebang.
Baca juga: Suami Jadi Korban Longsor, Wanita Ini Berlutut & Menangis di Depan Wali Kota Malang: Suami Saya Pak
Tanaman jeruk yang ditanam puluhan tahun silam itu roboh dengan bekas gergaji di batang pohonnya.
Kejadian tersebut diketahui pada Kamis (21/1/2021).
Ketika dikonfirmasi, Ketua Kelompok Tani Jeruk Sumber Rejeki Desa Selorejo, Purwati membenarkan peristiwa tersebut.
"Luasnya kurang dari seperempat hektar tanaman jeruk yang ditebang. Ada sekitar 50 pohon yang sudah ditebang," terang Purwati ketika dihubungi
Purwati menerangkan, tanaman jeruk yang dirusak tersebut merupakan milik rekan Purwati yang tergabung dalam kelompok tani.
Menanggapi peristiwa tersebut, Purwati enggan menuduh siapa dalang di balik penebangan liar tanaman jeruk itu.
Baca juga: Duka Pengantin Baru di Malang, Suami Jadi Korban Tanah Longsor, Istri Syok Berharap Korban Ditemukan
"Saya tidak tau siapa yang melakukan. Karena kami mboten ngarani (tidak menuduh siapa-siapa)," ucap Purwati.
Akibat peristiwa tersebut, para petani jeruk mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Kerugian misal 1 pohon bisa hasilkan 1 kwintal jeruk, bisa mencapai puluhan juta rupiah," terang Purwati.
Terakhir, Purwati menyatakan dirinya tidak akan tinggal diam terkait peristiwa pengerusakan itu.
"Nanti akan kami laporkan ke polisi," tutup Purwati.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Puluhan Tanaman Jeruk Dirusak, Konflik Sewa Lahan Petani Jeruk Desa Selorejo Malang Berlarut
(Suryamalang.com/Mohammad Erwin)