Prosesi diakhiri dengan penandatanganan dokumen perkawinan dan foto bersama dengan penerapan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat dari awal berlangsungnya acara hingga berakhir.
Meskipun tak dapat melihat dunia, namun Julis melihat betapa cinta dan rencana indah Tuhan padanya.
Terbukti dalam mengarungi perjalanan hidupnya, meski ditempuh dengan keterbatasan, namun Julius mampu karena Tuhan selalu menuntun langkahnya.
Bahkan, akhirnya Julius pun mampu menakklukkan hati seorang Mersi.
Pria berusia 31 tahun itu membuktikan betapa besar cintanya terhadap Mersi dengan mendatanginya langsung ke Bandung, Jawa Barat.
Saat itu Mersi bekerja di salah satu tempat pijat shiatsu di Bandung.
Julius membulatkan tekadnya, bahwa dia bukan sekadar mencari pacar.
Namun mencari pendamping hidup karena itu sudah menjadi komitmen dari musikus tuna netra dengan semangat hidup tinggi ini.
“Saya tidak mau cari pacar, saya mau cari istri. Akhirnya dia bilang kalau mau cari istri, kamu ke Bandung saja untuk membuktikan cintanya. Ya udah akhirnya saya bertekad sendiri ke Bandung menemui dia," ungkap Julius saat dijumpai Tribun Bali usai pemberkatan perkawinan di Gereja Katolik Katedral Denpasar itu.
Pria asal Adonara Timur, Flores, Nusa Tenggara Timur itu menceritakan awal mula mengenal Mersi adalah lewat dunia maya.
Di laman jendela Facebook pada tahun 2015, Julius berkenalan dengan Mersi.
Awalnya teman biasa kemudian mereka saling curhat banyak hal.
Meskipun mereka mengalami kebutaan dalam penglihatan, namun Tuhan tak membiarkan mereka buta teknologi.
Sebab kecanggihan teknologi gadget masa kini, memberikan layanan aksesibilitas khusus bagi penyandang disabilitas.