Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Setelah sempat dijadwalkan akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing, pengungsi di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten ternyata belum diizinkan untuk kembali.
Mereka diminta untuk mengungsi di tempat pengungsian yang disiapkan di Balai Desa Balerante.
Kepala Urursan Pemerintah Desa Balerante, Klaten, Jainu, mengatakan beberapa hari telah melakukan rapat koordinasi dengan BPBD Klaten.
"Dari hasil tersebut telah disimpulkan bahwa tanggal 29 Januari 2021 warga diizinkan pulang, tetapi hari ini kami batalkan," kata Jainu, Kamis (28/1/2021).
Jainu mengatakan pembatalan izin warga pengungsi pulang itu, karena Merapi erupsi, Rabu (27/1/2021) siang, sekitar pukul 13.30 WIB.
Selain itu pembatalan izin ini, juga untuk keselamatan warga yang berada di pengungsian.
Baca juga: Puncak Gunung Merapi Diguyur Hujan, Masyarakat Diminta Waspada Banjir Lahar Dingin
Baca juga: Gunung Merapi dan Gunung Raung Sama-sama Erupsi, Ini Penjelasan PVMBG
"Karena kondisi seperti ini kita tunda dulu, ini demi keselamatan warga," ucapnya.
Dia mengaku untuk kebutuhan logistik di pengungsian sejauh ini masih aman.
Ia memperkirakan kebutuhan logistik di pengungsian masih cukup untuk 2 bulan ke depan.
"Saya kira kesiapsiagaan kita tingkatkan, mengingat Merapi seperti ini," ujarnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Sip Anwar menghimbau, untuk masyarakat Klaten di KRB III untuk tetap berada di pengungsian.
Imbauan ini diharapkan dapat dilaksanakan warga hingga kondisi aktivitas Merapi menurun.
"Selain itu, kami juga berencana telah mengajukan perpanjangan masa tanggap darurat Gunung Merapi selama 2 minggu, hal ini sambil memantau perkembangan aktivitas Merapi," ucapnya.