News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Sriwijaya Air Jatuh

Jenazah Istri dan 3 Anak Yaman Zai Tiba di Nias Utara, Tangis Keluarga Pecah

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Empat peti jenazah korban Pesawat Siriwjaya Air SJ 182 tiba di rumah duka di Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (29/1/2021) siang. (KOMPAS.com/HENDRIK YANTO HALAWA)

TRIBUNNEWS.COM - Isak tangis keluarga dan kerabat korban menyambut kedatangan empat peti jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182, di rumah duka, Desa Siofabanua, Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatra Utara, Jumat (29/1/2021).

Kedatangan empat peti jenazah tersebut diiringi kawalan patroli Polres Nias bersama sejumlah kerabat dan keluarga korban.

Keempat peti jenazah tersebut masing-masing Arneta Fauzia (39), Zurisya Zua Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan bayi Fao Nontius Zai (11 bulan).

Menurut Yaman Zai, suami almarhumah Arneta Fauzia, kedatangan jenazah datang sesuai yang dijadwalkan.

Keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 Yaman Zai menangis histeris di Bandara Supadio, Pontianak, Kalbar, Sabtu (9/1/2021). Istri dan 3 anak Yaman Zai diduga menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di perairan Pulai Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada pukul 14.30 WIB. TRIBUN PONTIANAK/FERRYANTO (TRIBUN PONTIANAK/FERRYANTO)

Perjalanan menuju dari Jakarta menuju rumah duka juga berjalan dengan lancar serta dikawal dari pihak Polres Nias.

"Semua proses pemulangan jenazah korban sesuai jadwal dan tanpa kendala," ujar Yaman Zai, di rumah duka, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: 58 Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri, Berikut Nama-namanya

Menurut dia, dimulai sejak pencarian hingga jenazah istri dan anaknya tiba di rumah duka di Kabupaten Nias Utara, tidak ada kendala. Semua fasilitas telah disediakan oleh pihak maskapai Sriwijaya Air.

"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah dan semua yang telah bekerja keras membantu pencarian kepada seluruh korban termasuk keluarganya dan proses selanjutnya masih menunggu dari pihak maskapai," ucapnya.

Menurut rencana keempat korban akan dikebumikan pada Sabtu (30/1/2021) setelah melakukan pertemuan dan membahas lokasi pemakaman para korban.

Pada Jumat malam diadakan ibadah penghiburan. Keluarga yang melayat juga akan dibagi agar tidak menimbulkan kerumunan.

Lambaian tangan terakhir Arneta

Arneta Fauziah (39) warga Perumahan Taman Lopang Indah, Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang Banten menjadi salah satu korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu.

Yayu, Asisten Rumah Tangga (ART) Arneta menceritakan saat terakhir bertemu dengan majikannya tersebut. 

Ia mengatakan mengalami sejumlah firasat. Menurut Yayu, saat tiba di bandara, majikannya mencium bau bunga melati, namun dirinya tidak. 

Baca juga: Jenazah Captain Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ-182 Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Lewat DNA Anaknya

Yayu lantas tidak menggubris obrolan dengan majikannya tersebut karena tidak percaya dengan hal-hal mistis.

"Ibu (Arneta) itu pas di bandara bilang ke Saya kalau bau bunga melati. Tapi, saya enggak kecium apa-apa," ujar Yayu, ART Arneta yang juga ikut mengantar ke bandara, Senin (11/01/2021).

Ia kemudian mengenang saat terakhir berpisah di pintu masuk bandara.

Anak pertama dan kedua Arneta, Zurisya Zuar Zai (8) dan Umbu Kristin Zai (2) melambaikan tangan kepadanya.

"Si Risya sama Umbu pas mau masuk ke bandara itu ngelambain tangan. Gak nyangka pokoknya," kata Yayu.

Kini, Yayu hanya bisa berdoa ada mukjizat yang dapat memberikan keselamatan bagi keempatnya.

Dikenal baik oleh tetangga

Ketua RT 01/13 di Perumahan Taman Lopang Indah, Nanang Wahyudi mengaku mendapatkan kabar ada warganya termasuk didalam pesawat yang mengalami kecelakaan dari media.

"Betul, Ibu Arneta bersama tiga anaknya ingin bertemu ayahnya di Pontianak," ucap Nanang.

Nanang menuturkan, Keluarga Arneta semenjak tinggal di lingkungannya selama tiga bulan dikenal sosok yang cepat berbaur dengan masyarakat.

Warga tidak menyangka Arneta menjadi salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu.

"Orangnya baik, disini tinggal sama anaknya, ada juga pembantunya. Kalau ayahnya jarang pulang, kerja di Pontianak," ucapnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tangis Histeris Keluarga Zai Sambut 4 Peti Jenazah Arneta dan 3 Anaknya di Rumah Duka, dan Cerita ART Mengenang Lambaian Tangan Terakhir Arneta dan 3 Anaknya di Bandara, Sebelum Masuk Sriwijaya Air SJ 182

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini