TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR – Sri Widayu (48) ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan di Warung Barokah, Jalan By Pass Ngurah Rai, Nomor 438, Betngandang, Sanur Denpasar, Selasa (2/2/2021).
Perempuan asal Banyuwangi, Jawa Timur ini ditemukan tak bernyawa setelah terjadi keributan di kamar kos.
Kemudian diketahui dua pria dan seorang perempuan langsung tancap gas meninggalkan lokasi kejadian.
Korban diketahui adalah pedagang makanan, ia diduga meninggal dunia setelah dipukul menggunakan tabung gas.
Kasus yang terjadi pada Selasa (2/2/2021) sekitar pukul 20.30 Wita di Warung Barokah Jalan By Pass Ngurah Rai, Nomor 438, Betngandang, Sanur, Denpasar ini baru dilaporkan pada Rabu (3/2/2021) pukul 03.00 Wita.
Menurut keterangan Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, korban meninggal dunia di dalam kamar kos dengan kondisi luka pada bagian kepala.
"Diduga korban dipukul menggunakan tabung gas sehingga kening dan kepala belakang alami luka serius," ujarnya, Rabu (3/2/2021).
Berdasarkan keterangan saksi Nurbadri (40) kepada polisi, sekitar pukul 20.30 Wita dia mengaku mendengar suara ribut-ribut di kamar kos korban.
Terdengar ada suara yang mengatakan 'sudah empat bulan kamu' namun terpotong dan tidak jelas suara lainnya.
Saat ke luar dari kamar, Nur melihat ada dua orang laki-laki dan seorang perempuan berkerudung memakai sepeda motor warna merah langsung tancap gas ke arah utara sambil berboncengan.
Saksi langsung memanggil-manggil korban, namun tidak ada jawaban dari korban.
Nur kemudian menghampiri kamar korban dan terlihat saat itu pintu kamar korban sudah terbuka.
"Saksi kemudian menghubungi pemilik kos untuk mengecek kondisi korban di dalam kamarnya. Saat dicek, ternyata korban sudah telentang di lantai kamar dengan kondisi kepala berdarah," terang Sukadi.
Saat ini Polsek Denpasar Selatan dan Polresta Denpasar melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mencari pelaku dan motif pembunuhan ini.
Baca juga: Dapat Ancaman Pembunuhan, Dokter di Surabaya Ini Lapor ke Polisi: Saya Butuh Kepastian Keamanan
Polisi masih mengumpulkan alat bukti dan keterangan saksi.
Suami Syok
Sementara suami korban, Suwarno (53), mengaku syok saat mengetahui istrinya meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Ditemui di RUSP Sanglah, kemarin, Suwarno menyatakan tidak mengetahui kejadian itu secara langsung.
Saat peristiwa tragis itu terjadi, ia tengah keliling berjualan nasi jinggo.
"Saya baru tahu kejadiannya pukul 21.00 Wita (Selasa malam, red). Saya dikasih tahu oleh tuan rumah lalu saya ke lokasi kejadian, kok sudah ada garis polisi," ungkapnya.
Suwarno mengatakan terakhir kali bertemu dengan istrinya pada Selasa sore sekitar pukul 15.00 Wita.
"Dia (korban, red) kan berjualan kripik, saya bantu jual daganganya, saat itu tidak ada pesan apa-apa," terang dia.
Suwarno dan istri diketahui sudah pisah ranjang selama tiga tahun.
"Tapi saya masih komunikasi dan membantu dia membuat kripik," ungkap dia.
Dari hasil pernikahannya, mereka dikaruniai dua orang anak. Anak pertama bernama Yudi (27) dan seorang anak yang masih kecil.
"Dia (korban) tinggal sendiri disini, sedangkan saya kos di Sanur, sama anak yang paling besar. Satu masih kecil di Banyuwangi sama orang tua," ujarnya didampingi anak pertamanya.
Pria yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, itu menyebut dirinya dan anak pertamanya sering ke tempat kontrakan korban yang telah dihuni selama dua tahun.
Baca juga: Sedang Belanja di Pasar, Ibu Ini Papasan dengan Pembunuh Suaminya, Langsung Teriak Histeris
Suwarno menyebutkan selama ini korban tidak pernah bercerita mengenai apapun kepada dia, termasuk masalah pribadi.
"Agak tertutup sama saya. Pas tahu informasi ini ya saya terkejut, padahal kejadian tadi malam. Pagi tadi saya sempat jualan keliling, pulang maunya ambil payung (di TKP). Anak juga sempat bilang suruh tengok ibu," tuturnya lirih.
Anak korban sempat mengaku merasakan sesuatu kurang mengenakkan sehingga meminta bapaknya mendatangi sang ibu.
Suwarno mengaku sedih dan menyayangkan ada orang yang tega menghabisi nyawa korban.
"Ya selama ini baik-baik saja, saya tahu temannya juga banyak. Tapi kok ada sampai begitu, saya juga gak ngerti," ucapnya terheran.
Ia pun berharap pelakunya segera tertangkap.
"Ya mudahan-mudahan pelakunya cepat ditangkap dan diproses," tandasnya.
Selanjutnya, Suwarno akan membawa jenazah istrinya ke Banyuwangi untuk dimakamkan. (riz/ian)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Kasus Pembunuhan di Bali, Wanita Banyuwangi Tewas Dihantam Tabung Gas, Suami Syok dan Ungkap Ini