Volume air sungai yang terletak di jalan tersebut pun penuh dan banjir tak terelakkan.
Kondisi lalu lintas di Jalan Tlogosari Raya 1 pun tampak berbeda.
Kendaraan yang biasanya lalu lalang menggunakan sistem one way terpaksa harus dua arah.
Sejumlah kendaraan pun dihentikan oleh warga sekitar dan diimbau untuk putar balik menghindari banjir.
Disebut Banjir Terbesar sejak 2002
Satu di antara anggota Komunitas SRITI (Satuan Relawan Independen Teknologi dan Informasi) yang juga merupakan warga sekitar, Suryo Nur Cahyo (34) menyatakan banjir ini adalah yang terbesar sejak tahun 2002.
“Saya 19 tahun tinggal di Jalan Tunjung Biru, Palebon ini merupakan banjir terbesar,” jelas pria tersebut seraya memantau situasi di wilayah Tlogosari.
Ia menyebut, selain akibat curah hujan tinggi, banjir ini ditengarai sebagai dampak dari tanggul jebol dan pembangunan Tol Demak-Semarang.
Suryo pun menjelaskan, dirinya tengah melakukan pemantauan di sejumlah daerah.
Pria yang sudah dua tahun menjadi anggota Komunitas SRITI itu pun mengatakan, sejumlah daerah seperti Medoho dan Arteri Soekarno-Hatta juga tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa pada Sabtu pagi.
Sementara itu, sejumlah warga Tlogosari tampak keluar rumah dan memantau banjir yang terjadi di lingkungan rumahnya.
Tidak sedikit pula kendaraan yang melintas menerjang banjir.
Baca juga: Terendam Banjir, 83 Hektar Sawah Petani Ponorogo Terancam Gagal Panen
Banjir yang terjadi ini bertepatan dengan hari pertama program Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rangka menekan penyebaran Covid-19. (Iwn/eln)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Daftar 27 Jalan Terendam Banjir Semarang Ketinggian 20 Centimeter hingga Satu Meter,
(TribunJateng/Iwan Arifianto)