TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Meski aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) relatif normal, namun data Magma Vulcanic Activity Report (VAR) Pos Pengamatan GAK Badan Geologi, PVMBG Kementerian ESDM tetap mencatat adanya aktivitas kegempaan.
Penanggungjawab Pos Pantau GAK di Desa Hargopancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi mengatakan, secara umum aktivitas GAK terpantau normal.
Dari CCTV pada Lava 93 teramati adanya asap putih tipis dengan ketinggian 25-50 meter pada kawah.
Sedangkan untuk aktivitas kegempaan pada Minggu (7/2) kemarin, tercatat adanya gempa hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 28-30 mm dan durasi 27-41 detik.
Juga teramati adanya gempa low frekuensi sebanyak 11 kali dengan amplitudo 10-27 mm dan durasi 4-12 detik.
Baca juga: Viral Remaja di Lampung Naik Mobil dengan Strobo dan Ngaku Anggota Polisi, Begini Endingnya
"Juga ada gempa vulkanik dangkal sebanyak 1 kali dengan amplitudo 16 mm dan durasi 7 detik," kata Andi Suardi, Senin (8/2).
Terpantau juga adanya gempa vulkanik dalam sebanyak 2 kali dengan amplitudo 34-35 mm, S-P: 0,8-0,9 detik dan durasi 7-12 detik.
Untuk gepa microtremor terekam dengan amplitudo 1-38 mm (dominan 8 mm).
Andi menegaskan untuk status GAK masih pada level II/waspada.
Nelayan dan warga tidak diperbolehkan mendekati gunung api yang sempat erupsi yang mengakibatkan tsunami Selat Sunda pada akhir 2018 lalu pada jarak 2 km. (ded)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pos Pengamatan: Gunung Anak Krakatau Timbulkan 1 Gempa Vulkanik Dangkal