News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Video Warga Gotong Keranda Mayat Terobos Banjir, Ternyata Sudah 3 Jenazah Bernasib Sama

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral, video yang memperlihatkan puluhan warga menerobos banjir sambil membawa keranda mayat. Dari penelusuran, peristiwa itu terjadi di Dusun Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Kamis (11/2/2021).(Tangkapan layar video)

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan puluhan warga menggotong keranda mayat terobos banjir viral di media sosial.

Peristiwa itu terjadi di Dukuh Kalipuro, Desa Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (3/2/2021) membuat akses jalan menjadi terbatas.

Sehingga tak ada pilihan lain untuk memakamkan jenazah selain menerobos banjir.

Ternyata sudah tiga jenazah yang bernasib sama.

Dalam video yang beredar, keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.

Baca juga: Video Ditinggal Pacar dan Dorong Motor Kehabisan Bensin Viral, Sang Wanita Sempat Minta Hapus Video

Baca juga: VIRAL Petugas Karaokean saat Warga Minta Bantuan, Kadinsos: Manusiawi, Mereka Butuh Refreshing

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo Muhaimin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.

Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.

Tak ada pilihan lain

Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.

Muhaimin menuturkan warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.

"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi Kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com di lokasi pengungsian korban banjir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini