TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Jasad Tumiran (57) dievakuasi tim SAR gabungan usai ditemukan di kawasan perairan Tambora, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (14/2/2021) pukul 16.00 Wita.
Tumiran adalah salah satu korban ledakan kebakaran kapal ponton bermuatan minyak di galangan kapal PT Barokah Galangan Perkasa pada Kamis (11/2/2021) lalu.
Ia bekerja di perusahaan subkon CV Bahtera Marine.
Warga Jalan Masaji RT 2 No. 57 Gang Klorofil, Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ini, mengapung di perairan Sungai Mahakam, seperti dua jasad korban sebelumnya.
Tubuh korban ditemukan sejauh 20 kilometer dari titik lokasi ledakan.
Jasadnya dievakuasi tim SAR gabungan melalui dermaga Pertamina 136, Anggana.
Dua korban lain, Gunawi (55) dan Suwardi (37) sudah ditemukan pada Jumat (12/2/2021) lalu di tempat berbeda.
Kepastian jasad tersebut adalah jasad Tumiran, dipertegas oleh anak kandung korban bernama Nizwa (23) dan adik kandung korban Jumadi (53).
Keduanya langsung datang di kamar jenazah RSUD AW Syahranie memastikan ciri-ciri pada tubuh korban, yang juga ditemukan dalam kondisi tidak lagi utuh.
Terdapat beberapa luka dan bagian tubuh yang terburai.
"Dari giginya tidak rata, kumisnya juga ada di atas dan di bawah bibir. Dari jempol kaki kanan juga terlihat ada bekas luka (cantengan). Ada bekas jahitan di pergelangan tangan kiri," tutur Nizwa.
Jumadi juga melihat kondisi kakak kandungnya ini sangat memprihatinkan, dia merinci bahwa seluruh bagian tubuh Tumiran terluka.
Pihak keluarga menolak visum, karena yakin itu adalah kerabatnya.
Keluarga berencana membawa jenazah korban dan segera memakamkan jasad Tumiran.
Baca juga: Polisi Belum Bisa Olah TKP Kebakaran Kapal di Samarinda
Baca juga: Kapal yang Berada di Kawasan Pulau Atas Samarinda Terbakar