TRIBUNNEWS.COM- Dipecat dari pekerjaan, seorang remaja 18 tahun jadi muncikari.
Jajakan gadis 14 tahun ke pria hidung belang.
Tawarkan Rp 650 ribu sekali kencan.
Remaja 18 tahun asal Gedangan, Sidoarjo diringkus unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Penyebabnya, remaja bernama Nizar itu terlibat dalam kasus prostitusi.
Nizar diringkus di sebuah apartemen di Rungkut Menanggal, Surabaya, Minggu (17/2/2021) malam.
Saat ditangkap, ia ternyata sedang menjajakan A (14) kepada seorang pria hidung belang melalui grup Facebook.
Saat menjajakan gadis di bawah umur itu, tersangka mengaku diminta oleh korban untuk mencarikan pria hidung belang.
"Saya buat grup Facebook Pasar Baru Lendir Online Surabaya. Itu untuk posting foto yang mau cari kerjaan (dijajakan)," ujar Nizar.
Saat ditanya, Nizar mengaku tahu jika korbannya adalah anak di bawah umur.
"Ya tahu, karena dia (korban) sendiri yang cerita," imbuhnya.
Baca juga: Remaja 16 Tahun Dirudapaksa 2 Pria di Sebuah Pondok, Korban Sempat Dipaksa Minum Minuman Keras
Baca juga: Kisah Wanita 18 Tahun Terjun ke Dunia Prostitusi di Depok, Sehari Bisa Layani 5 Pria Hidung Belang
Baca juga: Cerita PSK di Depok Saat Pandemi Covid-19 Jalankan Bisnis Prostitusi dari Bilik Kamar Kos
Untuk sekali main, korban menawarkan diri bertarif Rp 350 ribu. Oleh tersangka, kemudian korban ditawarkan via grup tersebut seharga 650 ribu.
Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Iptu Fauzy Pratama mengatakan, pihaknya sudah menyelidiki keberadaan grup Facebook yang disinyalir menjadi tempat 'transaksi lendir'.
"Kami melakukan monitoring dan benar saat bertransaksi kami langsung amankan tersangka berikut korbannya di sebuah apartemen kawasan Surabaya Timur," terang Fauzy, Rabu (17/2/2021).
Dari penyidikan, terungkap Nizar sudah beberapa kali menjajakan perempuan pramuria melalui grup facebook.
"Pengakuannya pernah ada yang dijajakan melalui grup facebook. Tapi beda dengan korban A ini. Saat ini masih kami selidiki," imbuhnya.
Kepada polisi, Nizar mengaku nekat jadi muncikari, karena baru saja dipecat dari pekerjaannya di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
"Ngakunya karena butuh biaya hidup. Usai dipecat dari pekerjaan sebagai pramuniaga di toko," tandasnya.
(Tribun Jatim/Firman Rachmanudin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Remaja Gedangan Jadi 'Makelar Lendir' di Facebook, Jajakan Anak 14 Tahun, Curhat ke Polisi: Efek PHK