Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tujuh warga masih dinyatakan hilang pascaongsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk mencatat 12 warga meninggal dunia dan 20 luka-luka. Korban luka mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat.
"Hingga semalam (16/2/2021), tujuh warga masih dinyatakan hilang. Tim gabungan terus berupaya untuk melakukan pencarian dan evakuasi korban yang diperkirakan tertimbun longsor," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).
Sementara itu, sebanyak 101 warga Desa Ngetos masih mengungsi. Para warga mengungsi di halaman SD Negeri 3 Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Baca juga: Cari 10 Warga Nganjuk yang Masih Tertimbun Longsor, BPBD Kerahkan 5 Unit Alat Berat
Baca juga: Kantor SAR Surabaya Kerahkan Dua Tim Cari Korban Tanah Longsor di Nganjuk
BPBD dengan unsur terkait lainnya mengoperasikan dapur umum dan pelayanan kesehatan.
Di samping warga yang mengungsi, per Selasa (16/2), pukul 20.19 WIB, BPBD setempat mencatat sebanyak 54 KK atau 186 warga terdampak.
"Tim gabungan telah mengerahkan 5 alat berat untuk membantu pencarian korban di lokasi longsoran," ucap Raditya.
Peristiwa longsor di Desa Ngetos dipicu salah satunya hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Rumah warga yang berada di bawah tebing kemiringan tertimbun longsoran hingga mengakibatkan 8 unit rumah warga rusak berat.
BPBD Kabupaten Nganjuk menginformasikan kejadian ini berlangsung Minggu (14/2), pukul 18.30 WIB.