TRIBUNNEWS.COM - Foto baliho angkringan yang didesain mirip baliho saat pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tersebar luas di media sosial dan menjadi perbincangan.
Belakangan diketahui baliho milik sebuah warung angkringan yang berlokasi di kawasan Jalan Raya Solo-Purwodadi, Desa Gandurejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Angkringan tersebut memajang baliho besar berukuran 2x3 meter bak alat peraga kampanye (APK) milik politisi.
Bahkan mirip spanduk politisi-politisi pada umumnya saat adanya kampanye pemilu, sehingga tertera nama calon legislatif (caleg), foto hingga nomor urutnya.
Baca juga: VIRAL Sekelompok Pemuda Dirikan Komunitas Sosial Khusus Bantu Lansia, Ini Kisahnya
Bedanya, Angkringan Sempulur buru-buru menuliskan 'Jangan Pilih Saya, Saya Tidak Nyaleg' di bagian atas sendiri.
Di urutan nomor yang biasanya diisi nama caleg, diganti menu makan.
Mulai dari Sega Kucing, Usus, Ati, Gorengan, hingga Es Kampul hingga Eseme Bakule.
Lantas siapa sosok yang membuat baliho unik itu?
Ya, dia adalah seorang pemuda bernama Naufal Bahauddin Wafi.
Naufal menceritakan asal muasal spanduk nyeleneh tersebut.
Mahasiswa sastra Jawa Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) itu mengaku terinspirasi dari musim pilkada bulan Desember 2020 lalu.
"Saya buatnya bulan Agustus 2020, dulu musim Pilkada," katanya Kamis (18/2/2021).
"Awalnya berupa stiker, saya iseng iseng untuk memparodikan, tapi ternyata banyak yang suka dan saya buatkan spanduk sekalian
Lebih lanjut, Naufal juga memanfaatkan spanduk tersebut sebagai media promosi.
"Selama ini spanduk warung biasa saja dan lumrah, saya merasa tertarik untuk mengubahnya dengan spanduk yang saya buat ini," katanya.
"Walaupun parodi saya tidak maksud menyindir politisi," imbuhnya.
Baca juga: Masyarakat Diminta Melapor Jika Anaknya Menjadi Korban Jambret yang Viral di Depok dan Jaksel
Tak dinyana, setelah diganti dengan foto wajahnya sambutan pembelinya jadi positif.
Beberapa orang luat kota bahkan penasaran untuk melihatnya langsung.
"Responnya positif, warga sampai bilang, kok cah iki nyeleneh banget hehe," katanya terkekeh.
"Apalagi setelah masuk IG, temen temen kuliah saya penasaran kesini," imbuhnya.
Angkringan Sempulur sendiri buka setiap hari dari pukul 09.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Untuk menunya, Naufal menuturkan jika Angkringan Sempulur menjual layaknya angkringan.
"Sama seperti angkringan, ada nasi kucing gorengan dan sebagaianya," pungkasnya.
Tetap Dipertahankan
Naufal menyebut pada bulan Januari sudah sempat hampir diturunkan.
"Bulan Januari kemarin sempat mau saya ganti," katanya
Balihonya yang mirip atribut Pilkada itu tetap terpancang kuat di depan warung HIK nya hingga kini.
"Bulan ini sudah saya siapkan gantinya, tapi kemarin malah viral jadi balihonya tidak jadi dicopot," ujarnya.
"Gantinya kapan-kapan mawon hehe," ungkapnya.
Baca juga: Sosok Tain Orang Pertama Unggah Video Viral, Tak Ikut-ikutan Beli Mobil Baru Meski Dapat Rp 9,7 M
Meskipun mendapat sambutan positif dari warga, namun omset harian di HIK Sepuntur masih naik turun.
Beberapa pembatasan yang dilakukan pemerintah, diakui Naufal berpengaruh pada penjualannya.
"Pas setelah PSSB luamayan meningkat, walaupun saat musim hujan menurun karena warga jarang keluar," aku dia.
"Disini rata rata mengandalkan pesanan online," paparnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Sudah Terlanjur Viral, Pedagang HIK Tetap 'Lestarikan' Balihonya yang Seperti Iklan Pilkada
(Tribunsolo.com/ Ilham Oktafian)