TRIBUNNEWS.COM - Penemuan fosil gigi hiu megalodon di Sukabumi, Jawa barat menghebohkan masyarakat.
Pasalnya penemuan gigi ikan yang diperkirakan pernah hidup sekitar 23 hingga 2,6 juta tahun yang lalu disebut pertama kali di Indonesia.
Fakta ini diungkap oleh Tim peneliti Museum Geologi Bandung.
Seperti diketahui sebelumnya, fosil gigi hiu megalodon ditemukan di beberapa kampung di Desa Gunung Sungging, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Baca juga: Dikira Fosil Tulang, Benda yang Ditemukan di Pantai Ini Berubah Jadi Bola Api
Peneliti Museum Geologi Bandung, Oman Abdurahman mengatakan, para ahli fosil ikan hiu megalodon di dunia menyatakan Indonesia tidak dikenal dengan tempat penemuan fosil hewan purba ini.
Namun, dengan penemuan fosil gigi hiu megalodon di Surade ini, Oman menuturkan, Indonesia dapat dikenal sebagai tempat yang mempunyai lokasi hiu megalodon tinggal.
"Jadi, selama ini para ahli di dunia tentang fosil ikan hiu megalodon ini Indonesia tidak dikenal dengan tempat ditemukannya fosil gigi megalodon."
"Tapi dengan temuan ini apalagi kalau kami berhasil membuat tulisan ilmiah dan dipublikasikan di jurnal internasional, akan memberikan informasi kepada dunia bahwa Indonesia pun yaitu di Surade, Sukabumi, ini punya lokasi di mana ikan hiu purba megalodon pernah hidup," kata Oman, beberapa waktu lalu.
Oman menyebut, hiu megalodon ini rata-rata memiliki ukuran (panjang) 16 meter.
Baca juga: Temuan 27 Butir Telur di Bantaran Bengawan Solo, BKSD Pastikan Itu Bukan Telur Buaya
"Bayangkan saja ikan hiu itu ukurannya rata-rata 16 meter taksiran dari gigi itu (temuan di Surade), yang paling besar katanya di Amerika Latin 18 senti giginya, taksiran mungkin sekitar 28 sekian (meter) ya besarnya," jelasnya.
Ia menilai wilayah Surade memiliki potensi ditemukannya gigi ikan hiu megalodon yang terbesar.
"Di Surade ini ada potensi untuk ditemukan gigi ikan hiu yang terbesar sebetulnya ya, asal bisa nyarinya dan itu akan menjadikan ukuran megalodon terbesar."
"Jadi intinya ini harus dikonservasi betul-betul, harus dijadikan tempat edukasi," katanya.
Ia berharap, tempat penemuan fosil gigi hiu megalodon ini tidak dijadikan tempat penambangan. Ia menilai lebih baik dijadikan tempat wisata ilmiah.
"Nanti kalau bisa ini ada edukasi kepada masyarakat sehingga nanti itu dikurangi penggalian-penggalian untuk penjualan dan diganti dengan wisata ilmiah, geowisata, untuk masyarakat juga nanti dibuat satu geosite yang memperlihatkan bagaimana gigi aslinya di lapangan. Ini akan berharga sekali dan mendatangkan ekonomi dan lingkungan tetap terjaga," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul FAKTA Mencengangkan, Surade Sukabumi Lokasi Pertama Temuan Fosil Gigi Hiu Megalodon di Indonesia
(Tribunjabar.id/M Rizal Jalaludin)