Pada kesempatan yang sama, Kapolres Sambas AKBP Robertus B Herry Ananto Pratiknyo mengatakan bahwa KMP Bili saat itu membawa kendaraan baik roda 6, roda 4 dan roda 2, serta membawa para penumpang lainnya.
Baca juga: 7 ABK WNI Kapal Berbendera China Direpatriasi dari Phuket Thailand
Baca juga: 22 WNI Meninggal di Kapal Ikan Tiongkok, PKS Desak Pemerintah Penuhi Hak-hak Korban
"Kejadian diperkirakan terjadi pada pukul 13.50, di Pelabuhan Perigi Piai, Kecamatan Tekarang telah terjadi laka air tunggal KMP Bili," ujarnya.
Kata dia, saat menyeberang Sungai Sambas besar, KMP Bili membawa 15 orang ABK termasuk nakhoda, dan kurang lebih 80 orang penumpang.
Selain membawa penumpang, KMP Bili juga diketahui membawa kendaraan, baik berjenis mobil maupun motor.
"Jumlah muatan KMP Bili, mobil truk ada 11 buah bermuatan pasir dan batu giling, mobil engkel 1 buah dan mobil Innova 1 buah. Serta membawa 40 unit sepeda motor, dan 6 di antaranya sudah dievakuasi," tuturnya.
Karenanya kata Kapolres, saat ini jalur utama yang menghubungkan Kecamatan Tebas dan Tekarang, Jawai serta Jawai Selatan terputus.
Sementara itu, untuk penyebabnya masih belum bisa dipastikan dan akan mereka dalami lebih lanjut dengan pihak ASDP.
"Sebelum peristiwa terjadi, kapal menyeberang dari Pelabuhan Kuala Tebas menuju Perigi Piai Kecamatan Tekarang. Pada saat bersandar tali ikatan terputus dan menyebabkan laka kapal yang menyebabkan posisi dalam keadaan miring," jelasnya.
"Untuk lebih lanjut akan kita dalami," lanjut Kapolres.
Sebelumnya, satu di antara warga Tekarang, Parjo membenarkan musibah yang dialami KMP Bili.
Menurut Parjo, saat ini masih dilaksanakan evakuasi terhadap kapal yang digunakan untuk penyeberangan tersebut.
"Benar, kejadiannya sekitar siang tadi," ujarnya, saat dihubungi Tribun.
Namun Parjo belum mengetahui secara pasti penyebab tumbangnya kapal tersebut.
"Saat ini masih dievakuasi, belum diketahui apa penyebabnya," tuturnya.