TRIBUNNEWS.COM, KAJEN -- Slamet Riyanto (40) adalah seorang buruh bangunan, namun karena sepinya orderan akibat pandemi Covid-19 ia banting setir profesinya menjadi seorang pencuri.
Selama tiga bulan menjalani pekerjaan barunya sebagai maling, Slamet mengarahkan sasarannya ke sekolah dan perkantoran di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.
Tidak tanggung-tanggung warga Desa Pekiringanageng, Kabupaten Pekalongan ini membobol 8 lokasi.
Namun kini pria tersebut hanya bisa menyesali perbuatannya.
Baca juga: Modus Pencurian Motor dengan Pura-pura Numpang WC, Pemuda 19 Tahun di Kediri Diringkus Polisi
Ayah beranak tiga, sebelumnya sempat melawan saat dilakukan penangkapan oleh polisi.
Petugas terpaksa melumpuhkan dengan timah panas di kaki kirinya.
"Saya terpaksa melakukan hal ini karena untuk menafkahi anak dan istrinya.
Karena, orderan bangunan sepi," kata Slamet tersangka pencurian komputer kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Detik-detik Satpam Kafe Gagalkan Upaya Pencurian Motor, Tak Takut Meski Diancam akan Ditembak
Ia mengaku, sudah melakukan ini sejak bulan Desember tahun 2020 hingga Febuari 2021.
"Saya mengambil komputer di lima sekolah dan tiga kantor desa di dua kecamatan yaitu Kecamatan Kajen dan Kecamatan Karanganyar," imbuhnya.
Selama melakukan aksinya, alat yang digunakan hanya obeng dan karung untuk mengangkut hasil curiannya.
"Setiap jam 1 malam, saya mengambil barang-barang elektronik di sekolah dan kantor desa.
Alat yang digunakan hanya satu buah obeng," katanya.
Baca juga: Aksi Heroik Satpam Gagalkan Upaya Pencurian Motor di Lampung, Tak Gentar Meski Diancam Akan Ditembak
Slamet mengungkapkan, untuk menuju ke lokasi sasarannya ia berjalan karena tidak memiliki motor.