TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial cerita seorang pemuda yang menceritakan perjuangannya dalam mendirikan usaha pasca-mengalami Putus Hubungan Kerja (PHK).
Video itu diunggah oleh pemilik akun TikTok @ekkyoktavianus.
Terlihat pada video, sang pengunggah menceritakan perjuangannya dalam membuat usaha yang menjajakan beragam produk mi instan.
Baca juga: Viral Kisah Wanita Nikah dengan Teman Sendiri, Ungkap Momen Pasca Menikah
Baca juga: VIRAL Badut Penjual Balon Pasang Tarif Seikhlasnya, Netizen Dibuat Haru hingga Ramai Berdonasi
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pengunggah bernama Eky Oktavianus Sinulingga tersebut membenarkan dirinya membuka usaha gerobak mi.
"Iya khusus mi instan, nama usahanya Gerobak Mie by Ekky," ujarnya, Kamis (4/3/2021).
Seperti diketahui, Eky di-PHK oleh tempat ia bekerja sebelumnya.
Ia menyebut, dirinya di-PHK akibat wabah pandemi yang mulai menimpa Indonesia pada awal 2020.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk mendirikan usaha.
"Di-PHK akibat pandemi, terus kepikiran ini pandemi nggak bakalan sebentar selesainya, ya udah banting setir lah nyoba buka usaha," katanya.
Lebih lanjut, pemilik akun Instagram @ekkyoktavianus ini menceritakan mengenai alasan dirinya mendirikan usaha yang khusus menjajakan mi instan tersebut.
Ekky menuturkan, ia mendirikan usaha itu karena terinspirasi dari unggahan seseorang di media sosial Instagram.
Ia juga menambahkan, karena dirinya merupakan penggemar mi, maka ia tercetus untuk membuat usaha tersebut.
Atas tekadnya tersebut, ia lalu mendirikan usaha itu pada 19 Juni 2020.
Dirinya pun menjual mi dengan inovasi yang berbeda, yaitu menjajakannya di atas gerobak.
"Bikin beda aja dari yang lain. Saya meletakkan semua produk mi di atas gerobak, jadi pembeli bisa milih sendiri minya," ungkapnya.
Lokasi tempat ia menjajakan mi berada di sebuah ruko yang berada di Jalan MT Haryono No 67, Sampit, Kalimantan Tengah.
Eky menjual beragam jenis mi dari berbagai merek, dimulai dari harga tujuh ribu hingga 27 ribu.
Harga yang ia banderol tergantung dari jenis mi instan yang dipilih dan varian tambahan (topping) yang digunakan.
Rumah Mi Instan Solo
Tak jauh berbeda dengan usaha yang ditekuni oleh Eky, seorang pengusaha asal Kota Solo, Jawa Tengah juga mendirikan usaha khusus menjajakan mi instan.
Namun perbedaannya, pengusaha ini hanya menjual mi instan yang belum dimasak.
Adalah Aris Joko Saraswo yang memiliki ide untuk berjualan khusus mi instan di tokonya yang dinamai Rumah Mie Instan Solo.
Rumah Mie Instan Solo dibuka pada Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Viral Video Pasangan Berbuat Asusila di Emperan Ruko, Aksinya Terekam CCTV, Petugas Temukan Sandal
Baca juga: VIRAL Video Wanita Dapat Kejutan Ulang Tahun Pakai Layar Bioskop, Ini Kisah di Baliknya
Ratusan merek dan rasa mi instan merek lokal hingga Asia tersedia di Rumah Mie Instan Solo.
Setiap bungkus mi instan di Rumah Mie Instan Solo dijual mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 28.000.
Pembeli bisa bebas memilih mi instan yang terpajang di rak-rak toko.
Jenis mi instan yang dijual pun beragam, ada yang kemasan plastik, ada juga yang kemasan cup.
Rumah Mie Instan Solo yang berada di Jalan Kedampel nomor 24, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Solo buka pukul 10.00-20.00 WIB.
Sebagai informasi, rupanya Aris adalah pendamping pelaku usaha di kelurahan dan kecamatan.
Ia pun berusaha memberikan inspirasi kepada masyarakat di sekitarnya untuk tetap semangat dalam berinovasi.
"Dalam kondisi Covid harus tetap semangat dan kreatif. Wirausaha tetap bisa berjalan dan menambah usaha baru yang berhubungan dengan kebutuhan dasar," tambahnya.
Sebelum membuka toko ini, Aris mengaku terinsipirasi oleh usaha yang hampir serupa di Jakarta.
Setelah melihatnya, ia langsung berkeinginan membuka usaha yang hampir sama.
"Saya sebagai entrepreneur yang melakukan amati, tiru, dan modifikasi (ATM) lalu buka di Surakarta," terangnya.
Lewat akun Instagram @rumahmieinstansolo, Aris membuka usaha di garasi lantaran terinspirasi oleh Mark Zuckerberg serta pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin.
Aris berharap, meski usahanya dimulai dari garasi mampu menuai keberhasilan seperti Mark Zuckerberg.
Aris juga memberikan pesan, dalam membuka usaha bisa di manapun.
"Tempat usaha jasa bisa di manapun, termasuk di dalam kampung. Jadi jangan berkecil hati, minder, takut, walaupun usaha kita di dalam gang atau di dalam kampung," terangnya.
(Tribunnews.com/Ranum Kumala Dewi)