TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir menghanyutkan empat rumah warga di Kecamatan Hu’u, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kejadian yang dipicu oleh hujan intensitas lebat berlangsung pada Selasa lalu (9/3/2021), pukul 19.00 waktu setempat.
"Lokasi terdampak berada di dua desa yaitu Desa Daha dan Desa Marada yang berada pada Kecamatan Hu’u," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melalui keterangan tertulis, Rabu (10/3/2021).
Selain 4 unit rumah hanyut, banjir berdampak pada 1 unit tanggul jebol dan 470 rumah terendam.
Baca juga: Dua Waduk Buatan PUPR Cuma Beri Kontribusi 11 Persen Atasi Banjir Jakarta
Analisis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB mencatat selain intensitas hujan, faktor yang juga menjadi pemicu yaitu lahan tandus akibat penebangan liar.
"Kondisi ini mengurangi daya serap air tanah," ucap Raditya.
Selain itu, Raditya mengatakan pantauan BPBD menyebutkan bahwa adanya banyak penumpukan sampah dan sedimen di area aliran sungai sehingga pendangkalan dan penyumbatan terjadi.
Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Dompu telah melakukan upaya penanganan darurat, seperti distribusi bantuan logistik dan pendataan.
BPBD menyiagakan personel untuk mengantisipasi potensi kejadian lain.
Dompu termasuk kabupaten dengan potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Sebanyak 8 kecamatan di kabupaten ini berpotensi bahaya tersebut dengan luas sekitar 12.089 hektar.
Berdasarkan analisis InaRISK, wilayah Hu’u termasuk kecamatan berpotensi banjir, khususnya di sekitar pesisir pantai.