News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kandungan Utama pada Teh Hujau Ini, Diyakini Bisa Hambat Covid-19

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Manfaat teh hijau bagi kesehatan

Laporan Wartawan Sripoku Maya Citra Rosa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini ilmuwan memberikan perhatian pada bahan alami Epigallocatechin Gallate (EGCG), atau yang disingkat Epigallo.

Epigallo sebagai komponen utama yang terdapat dalam teh hijau diketahui memiliki manfaat dalam hubungannya dengan beberapa penyakit infeksi, termasuk infeksi virus.

Apalagi, studi  Djoko Purwanto, pakar farmakologi dari Universitas Airlangga, Surabaya ditemukan bahwa antioksidan pada Epigallo memiliki kekuatan 100x lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan 25x lebih tinggi dibandingkan vitamin E dalam melindungi tubuh.

“Epigallo merupakan kelompok zat antioksidan yang masuk dalam golongan besar polifenol.

Epigallo memberikan efek positif untuk kesehatan karena memiliki kekuatan antioksidan.

Baca juga: 7 Fakta Unik Matcha, Minuman dengan Antioksidan 137 Kali Lebih Kuat Dibanding Teh Biasa

Dengan adanya kekuatan antioksidan tersebut, Epigallo yang terdapat di ekstrak teh hijau mampu mengendalikan radikal bebas yang sering terbentuk di dalam tubuh.

Radikal bebas yang berlebih dapat memicu stres oksidatif dan dapat berujung pada kerusakan sel dan penyakit kronis,” ungkap dr. Susi selaku Medical Advisor LAPI Laboratories.

Ekstrak Epigallo tidak hanya berguna untuk menetralisir radikal bebas dari asap rokok, namun juga bermanfaat untuk mencegah sel kanker, menurunkan kolesterol, dan menjaga kesehatan pembuluh darah, jantung, serta otak.

Sehubungan dengan virus SARS-CoV-2, beberapa review maupun studi telah dilakukan dalam rangka mendorong pemanfaatan Epigallo.

Mhatre et al., dalam penelitiannya yang diterbitkan oleh jurnal Phyto Medicine, menemukan bahwa enzim yang berperan penting dalam mematangkan virus adalah Chymotrypsin-like protease, atau yang disebut 3CLpro.

Baca juga: Ketua MPR Apresiasi Langkah Presiden Cabut Lampiran Perpres Investasi Minuman Keras

Dengan kata lain, replikasi atau bertambahnya jumlah virus sangat tergantung pada 3CLpro. Karena itu, 3CLpro merupakan target utama obat yang digunakan untuk menangani infeksi virus korona secara umum.

Faktanya, studi in vitro dari Mathre et al. memperlihatkan bahwa Epigallo mampu menghambat 85% aktivitas 3CLpro sehingga  sekelompok peneliti dari Institute of Chemical Technology India ini pun menyimpulkan bahwa molekul Epigallo dapat digunakan sebagai suplemen pelengkap nutrisi harian untuk penanganan Covid-19.

Peneliti Menegazzi et al. mengemukakan potensi Epigallo bagi penderita Covid-19, terutama karena kemampuannya menurunkan ekspresi dan sinyal dari berbagai mediator inflamasi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini