TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang Maxi mengungkapkan, pihaknya berencana mengevakusi jenazah korban kecelakaan di Sumedang ke Subang Rabu (10/3/2021) malam ini.
"Terkait waktu untuk membawa jenazah akan berkoordinasi dengan pihak RS dan keluarga. Kemungkinan malam ini juga dievakuasi ke Cisalak," ujar Maxi saat dihubungi Kompas.com.
Baca juga: Bus Rombongan Ziarah Terjun ke Jurang, Bupati Sumedang: Tanjakan Cae Memang Rawan Kecelakaan
Maxi menyebut untuk sementara, korban luka-luka dan meninggal dievakuasi ke RS Sumedang.
Ia mengatakan, tim reaksi cepat (TRC) Subang telah mengirim 20 ambulans untuk membantu mengevakuasi korban meninggal dan luka ringan.
Sedangkan korban luka berat dirawat di rumah sakit setempat hingga kondisinya stabil.
Pihaknya, kata Maxi, menerima informasi soal kecelakaan bus yang membawa rombongan peziarah dari SMP IT Al Muaawanah, Cisalak, Subang pada pukul 20.00 WIB.
Ada 63 orang dalam bus itu. Rinciannya peziarah dewasa 55 orang, anak-anak 5, sopir 1, kondektur 1, dan yang punya PO 1 orang.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Korban Kecelakaan Bus di Sumedang, Dinas Kesehatan Subang Kirim 20 Ambulans
Hingga pukul 22.21 WIB, kata dia, pihaknya menerima informasi 23 orang meninggal dalam kecelakaan itu.
Rinciannya 2 meninggal di RS Sumedang, 2 di klinik, dan 19 di TKP.
"Ada 23 orang meninggal berdasarkan infiemasi yang kmai terima saat ini," kata Maxi.
Pihaknya, kata dia, juga membentuk posko di Pasir Laja untuk memudahkan koordinasi tim TRC dan Muspika Kecamatan Cisalak.
Bupati Sumedang: Tanjakan Cae rawan kecelakaan
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan lokasi kecelakaan bus masuk jurang yakni di Tanjakan Cae, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, memang rawan kecelakaan.
Bus tersebut berisi rombongan peserta ziarah dan tur siswa SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang masuk ke jurang sedalam lebih dari 5 meter pada Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 18.30 WIB.
Data yang didapat Dony, ada 22 orang meninggal dan 37 selamat. Sementara 6 korban masih terjepit si bus. Rombongan bus terdiri orang dewasa dan anak-anak.
Baca juga: Bus Rombongan Ziarah Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas, 6 Orang Masih Terjepit
"Kami masih kroscek datanya, kami minta waktu, terutama untuk nama korban. Info sementara mayoritas korban warga Subang, tapi ada juga warga Sumedang, guru di sana," lanjut Dony dalam wawancara Live di KompasTV, Rabu malam.
Ia mengatakan, rombongan bus peziarah SMP asal Subang itu baru pulang dari ziarah ke Pamijahan Tasikmalaya melewati Sumedang.
"Iya memang di sana sering terjadi kecelakaan, di sana memang harus hati-hati. Jalan ini jalan provinsi tapi kami tetap sediakan lampu PJU-nya, marka jalan, dan sebagainya. Ini jadi perhatian kami secepatnya," katanya.
"Sebenarnya kemarin TNI-Polri dan pihak kecamatan sudah membersihkan ada longsoran, sudah kami atasi sejak kejadian sebelumnya. Tapi terjadi lagi (kecelakaan) di tempat itu lagi, memang harus ada penanganan dan tindakan di Tanjakan Cae ini."
Detik-detik Bus Masuk Jurang di Sumedang, Penumpang Serempak Teriak Allahu Akbar, Takbir
Berikut detik-detik kecelakaan bus masuk jurang di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Saat menyadari tanda bahaya, para penumpang secara serempak berteriak dan mengucapkan takbir.
Ada juga penumpang yang sudah mencium bau kampas rem.
Kecelakaan bus terjadi di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, Tanjakan Cae, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021).
Kecelakaan bus rombongan yang pulang dari Pamijahan, Kabupaten Tasikmalaya menuju Subang via Wado Sumedang tersebut terjadi pada sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, 26 Orang Tewas, 1 Orang Masih Terhimpit
Baca juga: Kecelakaan Bus Sri Padma Kencana, Korban Bertambah Sopir Ikut Tewas
Bus tersebut berisi 62 orang yang terdiri dari 59 orang rombongan SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Sementara 3 orang lainnya merupakan sopir dan kernet Bus Seri Padma Kencana.
Sesuai data terbaru pada Kamis (11/3/2021), pukul 02.18 WIB, dari total 62 orang di dalam bus, sebanyak 27 orang tewas.
Sementara 34 orang selamat, dan 1 orang lainnya masih terjepit di dalam bus.
Penumpang serempak berteriak
Mimin Mintarsih (52) adalah salah satu penumpang dalam kecelakaan bus maut tersebut.
Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.
Mimin menceritakan detik-detik terjadinya kecelakaan.
Menurut Mimin, saat mulai menyadari tanda bahaya, para penumpang secara serempak berteriak dan mengucapkan takbir.
Baca juga: Duka Bupati Subang, 23 Warganya Tewas Dalam Kecelakaan di Sumedang
Baca juga: (video) Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang di Sumedang, 23 Tewas dan Belasan Luka-luka
"Semua orang teriak Allahhu akbar, takbir," ujar Mimin.
Mimin yang duduk di jok kedua dari sopir menyebut, bus oleng sebelum masuk ke jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.
Saat di jalan, menurut Mimin, sudah tercium bau sangit kampas rem.
Salah seorang penumpang bahkan meminta sopir memeriksanya.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Akibat kecelakaan itu, Mimin terjepit jok di dalam bus, sedangkan kedua anaknya terpental ke belakang.
Namun, Mimin bisa menyelamatkan diri dan merangkak mencari anaknya, lalu keluar dari bus.
"Saya terjepit jok, saya merangkak cari anak saya dan keluar dari bus," kata dia.
(Kompas.com: Kontributor Karawang, Farida Farhan)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penumpang Bus yang Kecelakaan di Sumedang Teriak Allahhu Akbar, Takbir"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jenazah Korban Bus Jatuh ke Jurang di Sumedang Langsung Dibawa Pulang ke Subang"