News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rifaldi Meninggal Saat Ikut Diklat di Batu Putih, Aditya: Badannya Dipukul, Kaki Dibakar Bara Api

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang tua almarhum Muh Rifaldi bernama Sudirman melapor ke Polres Luwu Timur dan diambil keterangannya oleh penyidik bernama Bripka Seno Padang dari satuan resort kriminal (satreskrim), Senin (15/3/2021).

Sementara itu Ketua KPA Sangkar Luwu Timur, Darwis mengatakan pihaknya hanya memberikan hukuman berupa pembinaan kepada peserta diklat berjumlah 14 orang.

Pembinaan yang diberikan hanya berupa push up dan guling-guling. Darwis membantah jika pihaknya melakukan kekerasan fisik.

Saat ditanya Rifaldi meninggal diduga karena disiksa, Darwis menjawab "Bukan mau kami (Rifaldi) meninggal," kata Darwis.

Lokasi diklat berlangsung di Batu Putih, Kecamatan Burau, Luwu Timur dari Selasa 9 Maret 2021.

Orang tua almarhum Muh Rifaldi bernama Sudirman melapor ke Polres Luwu Timur dan diambil keterangannya oleh penyidik bernama Bripka Seno Padang dari satuan resort kriminal (satreskrim), Senin (15/3/2021). (Tribun Timur/Ivan Ismar)

Adapun ketua panitia atau korlapnya bernama Ulla.

Jenazah Muh Rifaldi (18) dimakamkan di Kecamatan Leppange, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (14/3/2021).

Rifaldi akrab disapa Ippang ini dibawa menggunakan mobil ambulans dari rumah duka di Desa Kanawatu, Kecamatan Wotu, Luwu Timur menuju Wajo.

Saat mobil pembawa jenazah almarhum meninggalkan rumah duka, keluarga dan ibu almarhum menangis histeris.

"Ippang, Ippang, anakku," kata ibu korban menangis saat melihat mobil ambulans berangkat dari rumah duka.

Rifaldi meninggal dengan luka lebam di sekujur tubuhnya.

Baca juga: Tewaskan Juniornya saat Diksar UKM, Mahasiswa Unila Divonis 2 Tahun Penjara

Baca juga: Oknum Guru Ngaji di Lumajang Cabuli Santri, Korban Diancam Dipukul jika Cerita ke Orang Lain

Orang tua almarhum, Sudirman mengatakan putranya ditipu dengan dalih pergi mendaki gunung atau camping sehingga ikut serta.

"Ternyata anak saya disiksa sampai meninggal," kata Sudirman kepada TribunLutim.com di rumah duka.

Sudirman juga sudah melapor ke Polsek Wotu perihal penganiayaan yang dialami putra satu-satunya tersebut sampai meninggal.

Keluarga korban sangat berharap polisi mengusut tuntas kasus ini hingga para pelaku penganiayaan dintangkap dan dihukum berat.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Tak Terima Anaknya Disiksa hingga Meninggal Saat Diklat KPA, Orangtua Rifaldi Melapor ke Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini