News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Aliran Hakekok di Pandeglang

Pengikut Aliran Hakekok Ternyata Tinggal Berpindah-pindah, Kadang Menumpang, Kerja Serabutan

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pimpinan aliran Hakekok, Arya (baju oranye) dan belasan pengikutnya ikut berdoa saat serah terima dari Badan Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Bakorpakem) Kabupaten Pandeglang ke pengasuh Pondok Pesantren Ponpes Roudlotul Ulum, Abuya Muhtadi, di Kecamatan Cidahu, Pandeglang, Senin (15/3/2021).

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNNEWS.COM - Aliran Hakekok di Pandeglang menjadi perbincangan masyarakat setelah 16 orang pengikut mandi bersama.

Para pengikut aliran Hakekok selama ini ternyata selama ini tinggal secara berpindah-pindah.

Mereka bahkan juga bekerja serabutan.

Ritual aliran Hakekok tersebut viral di media sosial. Sehingga, akhirnya aparat kepolisian melakukan penindakan.

Kapolres Pandeglang AKBP Hamam Wahyudi menceritakan bagaimana kehidupan anggota aliran Hakekok Balakasuta tersebut.

Menurut dia, kehidupan anggota aliran itu sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak.

Baca juga: Pengikut Aliran Hakekok Bertaubat, Ada yang Sampai Menangis, 3 Anak akan Diberikan Trauma Healing

Baca juga: Pengikut Aliran Hakekok yang Lakukan Ritual Mandi Bersama Dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi

Baca juga: Lakukan Ritual Mandi Bersama untuk Hapus Dosa, Pimpinan Aliran Hakekok Akui Salah dan Ingin Tobat

Berdasarkan pengakuan ketua kelompok, yaitu Abah Arya, kata dia, mereka tinggal berpindah-pindah dan terkadang menumpang di rumah anggota kelompok.

"Kehidupan mereka itu nomaden (berpindah-pindah,-red). Perekonomian juga sangat sulit, karena apa yang mereka lakukan itu juga salah," kata dia, saat dihubungi, Selasa (16/3/2021).

Dia menjelaskan, untuk menyambung hidup, anggota kelompok bekerja serabutan.

Sebagian di antara mereka bekerja sebagai petani di ladang orang, dan juga apabila terdapat nelayan yang ingin melaut, maka para anggota sebagian juga ikut dalam kapal.

Hal tersebut dilakukan sebagai penunjang kehidupan para anggota dan keluarganya masing-masing yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

"Dibilang petani juga akan tetapi tidak pasti juga, karena kan serabutan dan itu kerja di ladang orang. Ada juga yang ikut nelayan di kapal mencari ikan, tetapi hidupnya juga susah," tegasnya.

Dia menghimbau masyarakat agar tidak mudah terpercaya dengan hasutan dan janji manis yang ditawarkan oleh siapapun untuk merubah aliran agama yang ada.

Berita lain terkait aliran Hakekok di Pandeglang.

Artikel ini telah tayang di Tribunbanten.com dengan judul Keseharian Anggota Aliran Hakekok di Pandeglang: Hidup Menumpang dan Bekerja Serabutan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini