Terkait adanya luka di tubuh korban, Edi belum bisa memastikan secara gamblang penyebab luka tersebut.
"Kalau luka tusuk itu dugaan. Karena diduga ada juga tulang rusuk yang patah. Lukanya kena debu jadi samar-samar. Masih dugaan semua. Saya tadi berfokus evakuasi jenazah," beber Edi.
Selain mendalami motif pembunuhan untuk memburu pelaku, polisi juga mendalami dan menunggu hasil kesimpulan penyebab kematian korban.
Polisi masih melakukan pendalaman, apakah korban dibunuh ? apakah korban diracuni ? atau kematian korban disebabkan karena hal lain.
"Intinya ini masih dugaan. Dan kami masih melakukan pendalaman. Karena untuk memastikan kami juga menunggu hasil visum dari rumah sakit," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini diketahui bermula dari sesosok mayat berjenis kelamin perempuan 'tanpa busana' ditemukan di semak-semak pinggir jalan Raya Pepen Pakisaji, Kabupaten Malang pada Selasa (23/3/2021) sore.
Korban yang dikenal dengan nama panggilannya Ayu itu diketahui tinggal di sebuah kos-kosan di daerah Pakisaji, Kabupaten Malang.
Berdasarkan data resmi, korban bernama lengkap Setia Nurmiati (21), tercatat sebagai warga RT 6 RW 1 Dusun Lemah Duwur, Desa Sitirejo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Dari informasi yang dihimpun dari keterangan beberapa orang diketahui korban merupakan yatim piatu.
Korban hanya hidup bersama kakaknya yang bernama Reni dan neneknya saja.
Namun kakaknya tersebut sudah meninggalkan korban, karena telah berkeluarga. Selain itu diketahui juga, korban jarang berada di rumah.
Keluarga korban mengetahui peristiwa pembunuhan Ayu dari dari media sosial.
"Saya awalnya enggak tahu. Baru tahunya, setelah melihat di akun Komunitas Warga Wagir yang ada di Facebook," ujar Eko, kakak sepupu korban, Selasa (23/3/2021).
Ia menjelaskan, dari akun komunitas itu, dirinya melihat ada informasi pembunuhan.