News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirikan Sekolah di Daerah Pelosok, Pasutri Ini Minta Dibayar Pakai Sampah, Begini Kisahnya

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Chrisma (pakai topi) mengumpulkan sampah yang dibawa oleh siswanya, Kamis (25/3/2021)

Brian Karlo menambahkan, siswa yang mereka didik telah terdaftar di sekolah formal.

Namun karena saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, siswa belajar dari rumah.

Sayangnya, sejak belajar dari rumah siswa sangat sulit melakukan komunikasi dengan guru-gurunya.

Kendalanya pada jarak tempat tinggal siswa dengan guru yang sangat jauh.

Selain itu, mereka dan guru sangat sulit berkomunikasi lewat handphone karena di daerah tersebut blank spot atau tak ada jaringan telekomunikasi.

"Jadi siswa sejak dirumahkan, waktunya lebih banyak diisi dengan bermain, mencari kayu bakar dan mengembala kerbau, jadi tidak ada waktu untuk belajar," katanya.

Baca juga: VIRAL TikTok Gadis Makan 12 Menu saat Kondangan, Disebut Seperti Makan di Restoran All You Can Eat

Sehingga, sambungnya, kita bentuk sekolah ini agar pendidikan atau pembelajaran siswa tetap berjalan meski dalam situasi apapun.

"Intinya pendidikan jangan berhenti," ungkapnya.

Jarak Pandan Lembang Bau dari Makale (Ibu Kota Tana Toraja) sekira 30 kilometer.

Akses jalan menuju lokasi ini belum sepenuhnya mulus.

Ada titik jalan yang telah di rabat namun ada juga yang masih berbatu.

(TribunTimur.com/Tommy Paseru)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dirikan Sekolah di Daerah Pelosok, Pasutri di Tana Toraja Dibayar Pakai Sampah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini