Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Bau limbah gas dari Kilang minyak yang dioperasikan Pertamina RU VI sebelum meledak, ternyata bukan hanya sekali dirasakan oleh warga desa Sukaurip, Kecamatan Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Seorang warga, Sujana yang bertempat tinggal di Blok Wisma Jati atau sekitar 500 Meter dari lokasi ledakan Kilang Balongan, mengaku kerap mencium bau serupa setiap memasuki musim penghujan.
"Iya sering, biasanya orang Pertamina kalau mau musim hujan itu angin dari sana, dari sini, ngeluarin (bau limbah gas)," tutur Sujana kepada Tribunnews.com, Selasa (30/3/2021.
Baca juga: PKS Minta Pertamina Antisipasi Kelangkaan BBM Pascakebakaran Kilang Balongan
Namun, bau gas yang keluar saat sebelum terjadinya ledakan di Kilang Balongan, terasa lebih parah dibanding sebelumnya.
Pria paruh baya itu merasakan sendiri dampaknya, matanya perih, tenggorokan serak hingga memicu gangguan pernapasan.
"Sering aja baunya ini solar, gas, minyak, avtur apa aja itu udah biasa (tercium) tapi jarang-jarang. Ini yang paling parah," tutur dengan wajah tertutup masker putih.
Oleh karenanya, Sujana beserta puluhan warga lainnya melakukan aksi di depan Kilang Balongan sebelum terjadinya ledakan.
Baca juga: Mensos Risma Beri Bantuan Warga Terdampak Ledakan Kilang Minyak di Balongan Indramayu
Aksi itu dilakukan untuk memastikan kepada pihak Pertamina terkait sumber bau menyengat yang dinilai sangat mengganggu.
"Kami kan demo sengaja buat meminta penjelasannya, apa ini kejadian (bau gas) bisa sampai parah kaya gini. Orang tidur, anak kecil itu sampai bangun," ucap Sujana.
Saat aksi, Sujana dibantu warga juga meminta kepada pihak pengelola untuk menyalurkan bantuan kesehatan, mengingat dampak dari limbah gas itu memicu gangguan pernapasan.
Tidak banyak kata dia, hanya berharap diberikan susu oleh pihak Pertamina.
Namun, permintaannya tidak langsung ditanggapi, bahkan cenderung diabaikan.
"Minta kejelasan dari Pertamina, 'mana ini' (bantuan susunya) ternyata gak dateng-dateng, ada sekuriti doang, itu juga kabur sekuritinya, karena baunya gak tahan," tukas Sujana.
Aksi yang dilakukan warga Desa Sukaurip berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam, sekira pukul 23.00 WIB - 00.30 WIB Senin dini hari.
Tidak berselang lama, tepatnya pada pukul 00.45 WIB, Kilang Balongan mengalami ledakan dahsyat.
Ledakan yang terjadi tiba-tiba itu membuat warga berhamburan karena panik, serta menghasilkan getaran yang sangat kencang.
Diperkirakan, getaran itu dirasakan sampai radius lebih dari 2 kilometer (km).