News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Santri Gadungan Cari Sumbangan di Jalan, Nekat Terjun ke Sungai Hindari Kejaran Satpol PP

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dua remaja pencari sumbangan berkedok santri menceburkan diri ke Krueng Aceh (lingkaran merah) untuk menghindari kejaran petugas Satpol PP Kota Banda Aceh yang akan menangkap keduanya, Selasa (30/3/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Kedua santri gadungan harus rela ditangkap Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh.

Pria yang masing-masing berinisial MN (24) dan MR (16) berpenampilan selayaknya santri untuk meminta sumbangan.

Akibat aksinya itu, keduanya sempat terlibat aksi kejar-kejaran dengan petugas Selasa (30/3/2021) siang.

Belakangan diketahui kedua pemuda itu berasal dari salah satu gampong di Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar.

Keduanya menyamar sebagai santri dan seolah-olah mencari sumbangan untuk sebuah pesantren di Kabupaten Aceh Selatan.

Baca juga: Paman di Aceh Besar Tega Nodai Keponakan Berkali-kali, Kini Dihukum 200 Bulan Bui

Terungkap dari penelusuran petugas Satpol PP dan WH bersama Dinas Sosial Banda Aceh, tidak ada nama pesantren seperti yang ditempelkan oleh MN dan MR, di masing-masing kotak sumbangan yang mereka bawa untuk mencari sumbangan dari pengguna jalan di Bundaran Simpang Lima.

Hal itu disampaikan Plt Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, Heru Triwijanarko SSTP MSi, kepada Serambinews.com, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya, di samping tidak ada nama pesantren seperti yang ditempelkan di masing-masing kotak pencari sumbangan yang dibawa kedua pelaku berkedok santri tersebut, alamat tinggal keduanya juga menunjukkan tidak ada hubungan sama sekali.

Namun, untuk tetap meyakinkan para pengguna jalan, kedua remaja tersebut tetap menggunakan kain sarung dan peci.

Hal lainnya yang tak lazim dari penertiban kedua remaja berkedok santri tersebut, yakni pada saat petugas Satpol PP mendekat yang memantau keduanya meminta sumbangan di Bundaran Simpang Lima, MN dan MR langsung kabur menghindar petugas.

MN lari ke arah Jalan Tepi Kali, sementara MR memilih lari ke arah bawah jembatan Pante Pirak dan langsung menceburkan diri ke sungai.

Begitu juga dengan MN yang hendak disergap petugas langsung masuk ke sungai di sekitar Jalan Tepi Kali.

Baca juga: Tak Ingin Dicerai, Ipul Bunuh Istrinya Lalu Taruh Jasadnya di Kamar Mandi, Kabur Bawa Harta ke Aceh

Padahal tindakan yang dilakukan keduanya justru sangat membahayakan nyawa mereka.

"Memang dari yang kita tertibkan selama ini, tidak sampai yang senekat itu. Bahkan selama ini ada di antara yang ditertibkan dan mengatasnamakan santri dengan mencari sumbangan untuk pesantrennya."

"Namun, tidak lari, apalagi sampai menceburkan diri ke sungai seperti yang dilakukan MN dan MR hari ini (kemarin-red)," pungkas Heru.

Hal tersebut, lanjut Kabid Trantibum, Evendi menunjukkan gelagat bahwa keduanya berkedok santri dan diduga membuat asal-asalan nama pesantren itu.

MN dan MR akhirnya naik ke atas, karena sudah tidak menahan dingin dan dikelilingi petugas yang berdiri di pinggir sungai.

Setelah diamankan keduanya langsung dibawa ke Rumah Singgah Dinsos Kota di Lamjabat, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.

"Penangkapan kedua pencari sumbangan berkedok santri ini dipimpin Danru Lukman. Dari penertiban keduanya, tidak ada uang yang ditemukan, karena menurut pengakuan mereka, keduanya baru saja berdiri di Bundaran Simpang Lima.," terang Evendi.

Kini keduanya berada di rumah singgah di Gampong Lamjabat dan pihaknya juga akan mendalami apa ada yang mengkoordinir kegiatan kedua remaja berkedok santri yang mencari sumbangan tersebut dengan mengatasnamakan pesantren itu.

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Ini Identitas Pencari Sumbangan yang Lompat ke Sungai saat Hendak Ditangkap Satpol PP

(Serambinews.com/Misran Asri)

Berita lainnya seputar Kota Banda Aceh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini