News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tragedi Berdarah di Mojokerto, Satu Keluarga Dibantai Anak Kandung, Bocah 9 Tahun Ikut Jadi Korban

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi penganiayaan terhadap satu keluarga di di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Di lokasi itu terjadi tragedi berdarah, satu keluarga dibantai anak kandung, salah satunya bocah usia 9 tahun.

TRIBUNNEWS.COM - Tragedi berdarah terjadi di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan bocah 9 tahun menjadi korban penganiayaan.

Pelaku penganiayaan itu tak lain adalah anak kedua dari pasangan suami istri yang menjadi korban.

Lokasi kejadian itu berada di Dusun Mumpak, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto menjadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandungannya sendiri.

Tiga orang menjadi korban penganiayaan adalah Pasangan Suami Istri (Pasutri) bernama Sugianto (52), Tatik Kuswatin (40) beserta anaknya Dayung Rahmat Adi Santoso (8).

Pelaku tidak lain adalah anak kandung korban bernama Danang Marko Pambudi, yang merupakan anak kedua dari pasangan Sugianto dan Tatik Kuswatin.

Dia membantai kedua orang tuanya dan adiknya yang masih kecil hingga korban sekarat mengalami luka pada bagian kepala.

Baca juga: Gara-gara Botol Berisi Miras Dibuang, Seorang Keponakan Tega Bacok Pamannya hingga Sekarat

Baca juga: Viral Video Pria Terluka Parah di Perut Teriak Minta Tolong, Diduga jadi Korban Pembacokan

Pelaku kabur melarikan diri meninggalkan rumah setelah melakukan penganiayaan itu.

Ketiga korban ditemukan di dalam satu kamar dalam kondisi bersimbah darah.

Korban kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sido Waras, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

Kronologi pembantaian

Kushariadi (49) warga setempat mengaku kejadian penganiayaan terhadap satu keluarga terjadi di dalam rumah, pada Rabu (31/3/2021) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.

Warga mengetahuinya setelah mendengar suara korban menangis dan berteriak meminta pertolongan.

"Saya dengar suara minta tolong dari rumah itu tapi tidak berani masuk karena di dalam sudah banyak darah," jelasnya, Rabu (31/3).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini