News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cuaca Ekstrem di Indonesia Timur

Bupati Lembata Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengantre untuk mendapatkan bantuan di kantor BPBD Kupang, NTT, Selasa (6/4/2021). Pemberian bantuan kemanusiaan ini merupakan komitmen Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN untuk hadir dan berkontribusi langsung kepada masyarakat Indonesia yang tengah dilanda bencana alam. Bantuan tersebut meliputi paket sembako seperti beras, mie, instant, telur minyak, goreng, gula, teh, selimut, tikar dan terpal tenda. TRIBUNNEWS/HO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya, terhitung mulai 4 sampai 17 April 2021 melalui Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 326, tertanggal 5 April 2021.

Seperti rilis yang diterima Tribunnews.com, hal ini dilakukan sebagai upaya penanganan bencana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat gelombang pasang yang terjadi pada 2 sampai 5 April 2021 disertai hujan dengan intensitas tinggi yang berdampak pada enam wilayah kecamatan, antara lain Kecamatan Ile Ape, Ile Ape Timur, Lebatukan, Omesuri, Buyasuri dan Wulandoni.

Diharapkan penetapan status tanggap darurat ini dapat mempercepat pemulihan dan kestabilan aktivitas perekonomian dan kelancaran arus transportasi bagi masyarakat dan wilayah terdampak.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Rabu 7 April 2021: Gelombang Tinggi di Samudra Hindia Selatan NTT hingga 6 M

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, terdapat enam titik lokasi pengungsian para warga terdampak, antara lain di SMP Sabar Subur Betun, SDK Betun 1 dan 2, SDI Wemalae Betun, SDI Bakateu dan SDI Kletek.

Selain itu, terdapat satu titik posko utama yang terletak di aula Kantor Bupati dan satu titik pos lapangan di Puskesmas Waipukang.

Data terakhir yang berhasil dihimpun per Selasa (6/4), pukul 21.00 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia (MD) 28 orang, korban hilang 44 orang, pengungsi 958 orang serta korban luka-luka 98 orang di Kabupaten Lembata.

Baca juga: BNPB Dukung Penuh Penanganan Darurat Banjir Bandang di NTT

Adapun jumlah rumah rusak ringan sebanyak 75 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak berat 224 unit.

Baca juga: KLHK Pastikan Pemulihan Daerah Pasca Banjir di NTT dengan Terapkan Sistem Vegetasi

Peninjauan Langsung Kepala BNPB

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo beserta rombongan meninjau langsung kondisi lokasi pascabanjir bandang di Kabupaten Lembata pada Selasa (6/4/2021).

Doni mengunjungi fasilitas kesehatan yang terletak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba Lembata, pos pengungsian serta fasilitas dapur umum yang melayani kebutuhan para pengungsi terdampak banjir bandang.

Pada konferensi pers secara virtual pada hari sebelumnya (5/4), Doni telah memberikan instruksi kepada koordinator di setiap pos pengungsian untuk mensosialisasikan pemahaman mengenai COVID-19.

Hal tersebut dapat bermanfaat bagi warga terdampak untuk dapat mengidentifikasi kondisi kesehatan sejak dini sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 dalam salah satu langkah penanganan pascabencana.

Selain itu, BNPB turut mendukung alat transportasi untuk operasi tanggap darurat bencana di Provinsi Nusa Tenggara Timur, antara lain:

Base di Kabupaten Larantuka
1. Helikopter Mi-8 (kapasitas 4 ton)
2. Helikopter Kamov 32 A (kapasitas 5 ton)
3. Helikopter EC-155 (kapasitas 12 seats)

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini