TRIBUNNEWS.COM - Cerita menarik kembali datang dari lokasi bencana banjir bandang di Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Cerita ini disampaikan langsung oleh Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat.
Ia mengatakan, bencana dahsyat yang merenggut puluhan nyawa dan harta benda warga membawa penderita maha berat.
Ditengah beban derita yang maha berat, kejujuran tetap dijunjung tinggi untuk diteladani.
Baca juga: Kemenhub Fasilitasi Pengiriman Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir Rob di Semparong NTT
Sikap ini diperlihatkan warga Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Victor mendampingi Presiden RI, Joko Widodo mengunjungi korban bencana banjir di Pulau Adonara, Jumat (9/4/2021) siang menyaksikan kejadian yang menarik.
Barang-barang jualan berhamburan dari sebuah toko tak pernah diambil.
“Ada hal yang menarik terjadi di Pulau Adonara. Ada toko, barang-barangnya berhamburan ke luar, tak satupun yang diambil,” ujar Victor Laiskodat di Bandara Frans Seda, Maumere setelah melepas keberangkatan Presiden Jokowi, pada pukul 16.35 Wita.
Viktor Laiskodat mengatakan, nilai kejujuran dan menjaga sesama sangat kuat dijunjung masyarakat NTT.
Baca juga: Mentan SYL Kucurkan Bantuan dan Tinjau Lahan Pertanian Terdampak Bencana Alam di NTT
“Saya pikir nilai-nilai inilah menjadi kekuatan masyarakat Indonesia. Menjadi harapan kita untuk ke depan lebih banyak membangun."
"Ini menjadi kekuatanuntuk saling bahu-membahu dan tidak pernah mengambil keuntungan dalam kondisi seperti ini,” kata Vicktor Laiskodat kepada wartawan.
“Karena itu saya minta kepada seluruh masyarakat di NTT agar tidak mengambil keuntungan dalam kondisi ini."
"Mari kita saling membantu agar seluruh masalah kita selesaikan bersama-sama,” harap Vicktor Laiskodat.
Kisah Lainnya
Bencana banjir bandang menyisakan duga mendalam bagi perempuan bernama Maria Magdalena Sura Ola.
Maria kehilangan 11 anggota keluarganya akibat kejadian tersebut.
Syukurnya, dua anak Maria berhasil selamat dan masih bisa berkumpul bersama.
Seperti diberitakan sebelumnya, banjir bandang buntut dampak badai siklon tropis Seroja yang menghantam Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, NTT, Minggu 4 April 2021 dini hari.
Baca juga: Viral Kisah Bocah 4 Tahun Selamat setelah 5 Jam Terkubur Lumpur saat Banjir Bandang di Adonara
Dari semua keluarga yang meninggal, hanya menyisakan Maria dan kedua anaknya yang masih kecil.
Kesebelas anggota keluarga itu terdiri dari suami, ayah dan ibu mertua, adik ipar dan kakak ipar beserta istri dan anak-anaknya.
11 anggota keluarga Maria ini merupakan bagian dari 56 korban meninggal di Desa Nelelamadike akibat banjir bandang.
Kejadian nahas yang merenggut nyawa suami dan keluarganya itu terjadi saat Maria tidak berada di rumahnya.
Saat itu, Maria sedang berada di rumah orang tuanya untuk mempersiapkan pesta Paskah 2021.
Sehari sebelum badai menyapu bersih desa Nelelamadike, suami mengantar Maria dan anak ke rumah orang tua Maria di desa tetangga.
Maria dan anak seolah merasa firasat buruk ketika sang suami mengantarkan anaknya. Anak mereka enggan kembali dengan suami untuk merayakan Paskah di rumah mereka.
Rupanya, hari itu merupakan momen terakhir Maria dan kedua anaknya bertemu suami tercinta dan keluarga besarnya.
Maria berharap pemerintah memperhatikan kedua buah hatinya yang masih berusia 5 dan 1 tahun itu.
Baca juga: Galang Dana hingga Rp 1 M, Rachel Vennya Sambangi Korban Banjir Bandang NTT Bersama Tri Rismaharini
"Harapan saya, anak saya kan masih kecil, saya mohon harapan dan belas kasihan dari pemerintah, perhatikan anak saya, apalagi masa depan kan masih terlalu panjang," kata harap Maria, Jumat 9 April 2021.
"Saya tidak ada keluarga lagi, tidak ada harapan lagi untuk mereka. Saya kasihan anak saya. Perhatikan anak saya, apalagi anak saya yang masih kecil. Itu saja yang saya harapkan," imbuhnya.
Desa Nelelamadike merupakan salah satu desa terparah mengalami kerusakan akibat banjir bandang. Selain 56 korban tewas, setidaknya ada 1.200 orang yang mengungsi di posko darurat yang dibangun pemerintah.
Untuk diketahui, total korban jiwa dalam bencana alam di Pulau Adonara sebanyak 71 jiwa, 5 dilaporkan hilang, 70 jiwa luka-luka dan masih dirawat dan 1.389 warga mengungsi di posko-posko terpusat. Sedangkan total jiwa terdampak dari 19 desa dari 6 kecamatan sebanyak 95.626 jiwa.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Duka Maria, 11 Anggota Keluarga Tewas Sisakan 2 Anak, Tatap Mata Suami untuk Terakhir Kalinya dan Tak Terduga, Perbuatan Warga Adonara NTT Ini Sangat Terpuji, Bencana Hebat Tapi Barang Tak Dijarah
(Pos-kupang.com/Eugenius Moa/Amar Ola Keda)