30 Laptop Tertimbun
Terpisah, akibat terkena guncangan gempa bumi magnitudo 6,1, atap galvalum tiga ruang kelas di MAN 2 Turen Malang ambruk.
Bangunan sekolah tersebut terletak di Jalan Mayor Damar Nomor 35, Bokor, Pagedangan, Turen, Kabupaten Malang.
Staf Tata Usaha MAN 2 Turen Malang, Wahid Firdaus (25) menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
"Jadi saat itu saya berada di ruang lab komputer yang ada di lantai dua, sedangkan dua guru lainnya berada di ruang guru yang ada di lantai bawah. Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, gempa tersebut terjadi," ujarnya.
Ia pun merasakan bahwa guncangan gempa itu semakin lama semakin kencang. Karena makin mengkhawatirkan, akhirnya ia pun keluar ruangan dan langsung bergegas menuju ke tangga sekolah, hendak keluar ke halaman sekolah untuk menyelamatkan diri.
"Namun saat saya keluar dari ruang lab komputer itu, ternyata kondisi atap galvalum tiga ruang sekolah yang berada di lantai dua sudah ambruk. Tiga ruang sekolah yang atapnya ambruk itu, adalah dua ruang kelas dan satu ruang lab bahasa. Dan ketiga ruang sekolah yang atap galvalumnya ambruk, berada di bagian sebelah utara," jelasnya.
Karena guncangan masih terasa, ia pun memberanikan diri menuju ke tangga sekolah. Meskipun reruntuhan atap galvalum, menutupi akses tangga sekolah.
"Pada saat saya memberanikan diri menuruni tangga sekolah, kepala saya kejatuhan pecahan atap galvalum hingga berdarah," tambahnya.
Meski begitu ia tidak menghiraukan kepalanya yang sudah berdarah. Dan tetap berusaha menuju ke halaman sekolah, untuk menyelamatkan diri.
Setelah gempa tersebut selesai, ia bersama staf guru dan staf sekolah lainnya kembali masuk ke dalam sekolah. Untuk mengecek kondisi kerusakan sekolah secara detail.
"Saat dicek lebih detail, kerusakan bangunan paling parah hanya ada di tiga ruang sekolah yang berada di lantai dua. Yaitu dua ruang kelas dan satu lab bahasa itu, dimana atap galvalumnya ambruk semua. Sedangkan ruangan sekolah yang berada di lantai dua sebelah selatan dan lantai bawah aman, hanya lepas plafonnya," bebernya.
Dirinya pun juga mengungkapkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Karena kondisi sekolah kosong, dan pembelajaran sekolah masih dilakukan secara online.
Sementara itu staf sekolah yang enggan disebutkan namanya menuturkan, ada 30 laptop yang berada di ruang bahasa tertimbun reruntuhan atap galvalum. "Ke-30 laptop yang tertimbun itu semuanya milik sekolah. Sedangkan yang selamat dan tidak tertimbun reruntuhan, hanya delapan laptop saja. Rencananya besok bila kondisi telah memungkinkan, akan dilakukan pembersihan puing-puing," tuturnya.
Dirinya pun juga menambahkan, pihak terkait dari Kabupaten Malang telah datang ke lokasi sekolah. "Tadi yang sudah meninjau kesini yaitu Diknas Kabupaten Malang dan Polsek Turen. Sedangkan dari BPBD Kabupaten Malang, belum datang kesini," ujarnya.(Tribun Network/kuh/ton/wly)