TRIBUNNEWS.COM - Keberadaan pria bernama Solih (43) kini masih belum diketahui pihak keluarganya.
Warga Garut, Jawa Barat itu diketahui bekerja di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai pekerja instalasi tower seluler.
Solih berangkat ke NTT, 12 hari sebelum peristiwa banjir bandang yang terjadi.
Hal ini membuat keluarganya di Kampung Nangewer, Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat dibuat khawatir.
Baca juga: Bawa Tim Kesehatan Hingga K-9, Polri Sasar Wilayah Banjir - Longsor NTT yang Sulit Dijangkau
Sasa Hermawan (35) mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi apapun terkait keberadaan Solih.
Ia mengaku kontak terakhir dengan Solih pada Minggu 4 April malam hari.
"Sampai hari ini belum ada informasi apapun ke keluarga, terakhir kontak pas malam kejadian pukul 21.00," katanya saat diwawancarai Tribunjabar.id via telpon, Minggu (11/4/2021).
Solih berangkat ke NTT bersama seorang temannya yang bernama Holil asal Banten dan bertugas di Desa Amakaka, Kabupaten Lembata.
Minimnya informasi terkait keberadaan Solih membuat keluarganya di Garut berharap-harap cemas, bahkan pihak keluarga sudah mengadakan tahlilan dan doa bersama.
Baca juga: Kisah Pemuda NTT dan Jaket Merah Pemberian Jokowi,Terselip Uang Rp 1.000 Bergambar Pattimura
"Sejak hilang kontak kami cemas, daripada nunggu informasi yang tidak tahu kapan, kami sudah melakukan tahlilan," ungkapya.
Sasa menjelaskan keluarganya hingga kini masih menunggu keajaiban dan berharap Solih segera ditemukan.
"Ia (Solih) mempunyai empat anak yang masih kecil umur 5 tahunan," ucapnya
Pihak keluarga berharap Pemerintah Kabupaten Garut membantu mencari kebaradaan Solih.
"Mohon dibantu ke pemda dan Dinas Sosial Garut, kami butuh informasi lengkap," ucap Sasa.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Solih Warga Garut di NTT Belum Bisa Dihubungi, Keluarga Sudah Gelar Tahlilan
(Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari)